Salingka Media, Padang -Mushala Ath-Tayyibah, Suasananya Seperti Pada Zaman Para Rasul, mushala Ath-Tayyibah berada di tengah kompleks perumahan, bangunannya tidak terlalu besar dan luas, namun mushala selalu ramai setiap hari.
Mushala Ath-Tayyibah terletak di Kompleks Vilaku Indah IV, Kurao Pagang, Nanggalo. Jumat (4/2/2022), Wali Kota Padang Hendri Septa mengunjungi mushola.
Di mushala, walikota ramah tamah dengan jemaah. “Semua jamaah belajar mengaji di sini, tidak hanya shalat,” kata pembina Mushala Ath-Tayyibah, Amirwan.
Di depan walikota, Amirwan menuturkan, ada beberapa tujuan dalam kegiatan yang dilaksanakan di Mushala Ath-Tayyibah tersebut.
Diantaranya adalah mengembalikan suasana masjid seperti pada zaman para rasul.
Selain itu juga untuk mengembalikan suasana surau yang menjadi tempat tumbuhnya adat dan syarak.
“dan ciptakan suasana pesantren untuk segala usia,” ujarnya.
Jamaahnya cukup ramai, hampir 80 jamaah, usianya juga bervariasi, mulai dari usia delapan tahun hingga 84 tahun.
“Semua orang di sini ditargetkan bisa mengaji dalam enam bulan,” tambah Amirwan. Di Mushala ini telah menyelesaikan Al-Qur’an dua kali.
Rencananya, Al-Qur’an ketiga akan selesai pada Maret mendatang, “Nanti kita undang walinya ke sini pada khatam ketiga,” kata Amirwan.
Ke depan, Amirwan mengatakan pengelola mushala akan mengembangkan gedung mushala agar lebih representatif.
Nantinya akan ada kamar mandi, tempat istirahat, pakaian, penginapan, dan tempat belajar.
Amirwan berharap ke depan mushola menjadi tempat berkumpulnya umat dan memajukan agama dan bangsa.
“Termasuk lahirnya ribuan ulama di sini,” ujarnya, sementara itu, Wali Kota Padang Hendri Septa mengaku senang dengan kegiatan spiritual yang dilakukan jemaah.
Menurutnya, kegiatan spiritual ini akan membuat Kota Padang semakin diridhoi Tuhan.
“Apa yang dilakukan semoga menjadi amal ibadah, tercatat di langit dan semua ini menjadi rekening atau investasi akhirat bagi seluruh jamaah,” kata Hendri Septa.
Dalam pertemuan dengan jamaah Musala Ath-Tayyibah itu, Hendri Septa sempat berdonasi untuk pembangunan dan pembangunan mushola.
Di penghujung kegiatan, Hendri Septa mencicipi soto lontong (Solon) buatan jamaah di musala.
hms/(Charlie Ch. Legi)