“Mahasiswa Indonesia Bersatu Untuk Palestina, Kemah Solidaritas Bagi Palestina”

Mereka menuntut diakhirinya konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza yang telah merenggut lebih dari 34.500 jiwa warga Palestina

Mahasiswa Indonesia Bersatu Untuk Palestina, Kemah Solidaritas Bagi Palestina
“Mahasiswa Indonesia Bersatu Untuk Palestina, Kemah Solidaritas Bagi Palestina “

Salingka Media – Mahasiswa Indonesia Bersatu Untuk Palestina, Kemah Solidaritas Bagi Palestina

Banyak kampus di Amerika Serikat (AS) telah menunjukkan dukungan mereka untuk hak-hak warga Palestina.

Mereka menuntut diakhirinya konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza yang telah merenggut lebih dari 34.500 jiwa warga Palestina dan mendesak kampus untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan yang mendukung Israel.

Setelah gerakan serupa terjadi di Australia dan Prancis, beberapa kampus di Indonesia juga mulai mengikuti langkah ini.

Pada Jumat (3/5), mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mengadakan aksi damai “Kemah Solidaritas Bagi Palestina” di kampus mereka.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia (Salam UI) ini adalah gerakan pertama di Indonesia yang mendukung Palestina dengan cara seperti ini.

Baca Juga :  Polri Respon Terkait Viral Pria diancam Gegara 'POLRI DIGANTI SATPAM BANK'

Genosida di Jalur Gaza dan tindakan represif yang dialami mahasiswa di AS mendorong aksi ini.

Ketua Salam UI, Dhani Widianto, menyatakan tujuan dari aksi ini adalah mendukung sikap pemerintah Indonesia untuk tetap konsisten menolak hubungan diplomatik dengan Israel.

Aksi damai ini melibatkan mahasiswa, dosen, dan guru besar, menyuarakan kecaman terhadap serangan brutal Israel, mendukung kebebasan berekspresi, dan memperkuat posisi pemerintah Indonesia dalam mempertahankan jarak diplomatis dengan Israel.

Gerakan “Kemah Solidaritas Bagi Palestina” juga terjadi di kampus-kampus lain seperti Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Islam Malang.

Sendiko Mahdi, koordinator aksi di Malang, meyakini gerakan mahasiswa dapat mempengaruhi opini publik dengan membawa isu Palestina ke ranah media sosial dan internasional.

Baca Juga :  Mengungkap Keajaiban Sejarah Sumatera Barat, Menelusuri Jejak Yang Mempesona

Ia berharap aksi ini terus berlanjut, meski dengan tetap memperhatikan situasi demi mencegah kerusuhan.

Menurut pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, aksi ini mempertebal kesadaran tentang isu Palestina dan mencerminkan solidaritas dalam komunitas akademik terhadap kemanusiaan.

Meskipun menurut Rezasyah aksi ini terlambat, hal itu bisa menjadi amunisi baru bagi pemerintah Indonesia dalam merumuskan resolusi PBB yang baru.

Aksi ini diharapkan dapat membantu menekan konflik seperti yang pernah terjadi dalam gerakan menentang Perang Vietnam pada tahun 1960-an.

Tinggalkan Balasan