Salingka Media – Kebakaran hutan Latrun memicu kepanikan di tengah panas ekstrem yang melanda wilayah Israel tengah, Jumat (2/5/2025). Kobaran api dan asap tebal terlihat membumbung tinggi, menciptakan bayangan kelam yang mengancam kawasan suci dan bersejarah: Biara Latrun. Suhu udara yang melonjak drastis dan angin kencang menjadi pemicu utama bencana ini.
Siang itu, warga sekitar Latrun hanya bisa menyaksikan langit berubah warna menjadi abu-abu gelap. Bau hangus menyeruak, dan sirene pemadam kebakaran meraung tak henti-henti. Bukan hanya pepohonan yang hangus, tetapi juga ketenangan spiritual tempat suci yang sudah berdiri ratusan tahun.
Pihak berwenang Israel mengerahkan puluhan unit pemadam kebakaran untuk menjinakkan si jago merah. Namun upaya itu tak mudah. Kebakaran hutan Latrun diperparah oleh kondisi alam yang tidak bersahabat—angin berhembus kencang, dan suhu mencapai titik ekstrem.
Biara Latrun yang dikenal sebagai simbol perdamaian dan sejarah spiritual, kini berada di ambang kehancuran. Lokasinya yang dikelilingi hutan menjadikannya sangat rentan saat api mulai menyebar dari arah barat. Para petugas keamanan mempercepat evakuasi untuk mencegah kemungkinan terburuk.
Pihak gereja dan warga setempat bekerja sama dalam upaya penyelamatan dokumen dan artefak penting dari dalam biara. Banyak yang tak kuasa menahan air mata menyaksikan asap pekat menggulung di langit biru, menghapus ketenangan yang selama ini menyelimuti kawasan tersebut.
Hingga malam menjelang, api masih terus berkobar. Tim tanggap darurat memperingatkan bahwa kebakaran hutan Latrun belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Sementara itu, masyarakat dan komunitas internasional mulai menunjukkan solidaritas terhadap ancaman terhadap warisan budaya ini.