Salingka Media – Pagi yang tenang di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, mendadak berubah jadi gempar. Seorang pria asing ditemukan tak bernyawa, mengambang di aliran sungai pedalaman. Sosok itu belakangan diketahui sebagai Kielland Gabriel Wilhelm, seorang warga negara Norwegia berusia 71 tahun.
Yang membuat situasi ini lebih dari sekadar temuan mayat biasa adalah kondisi tubuh Gabriel. Pemeriksaan medis awal menemukan sejumlah luka yang tidak wajar. Ada sobekan sepanjang 3 cm di belakang telinga kirinya, juga luka selebar satu sentimeter di bagian telinga. Di bahu kirinya pun terlihat lecet dan memar. Bahkan, ada bekas luka yang dicurigai sebagai gigitan ular di sekitar kepalanya.
“Kalau soal penyebab pastinya, kami belum bisa pastikan. Masih menunggu hasil otopsi lengkap,” ujar AKP Kurnia Adifa dari Polres Limapuluh Kota saat dikonfirmasi, Jumat (25/4). Ia menyampaikan hasil pemeriksaan dari tim medis Puskesmas Pangkalan, yang dipimpin oleh dr. Vivi.
Namun, dari hasil pengecekan fisik awal, pihak kepolisian belum menemukan indikasi kekerasan berat atau tanda-tanda penganiayaan yang mencolok.
Gabriel ditemukan masih mengenakan pakaian olahraga, lengkap dengan sepeda dan beberapa tas yang berisi pakaian, gadget, hingga uang tunai. Semua barang pribadi miliknya ditemukan dalam kondisi utuh dan kini telah diamankan pihak berwajib. Tidak ada satu pun yang hilang.
Beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan, pria lansia ini diketahui sedang menjajal jalur sepeda seorang diri ke arah kawasan perbukitan Jorong Lubuak Tabuan. Warga terakhir melihatnya mengayuh pedal ke arah hutan. Di sana memang ada jembatan yang rusak, dan banyak warga menduga Gabriel celaka di titik itu—terpeleset lalu jatuh ke sungai.
Namun, spekulasi itu belum bisa dipastikan. Pihak kepolisian tetap menunggu hasil otopsi menyeluruh demi menjawab teka-teki soal penyebab kematian sang bule Norwegia ini.
Di tengah ketidakpastian ini, satu hal yang pasti: sebuah petualangan sunyi di tanah rantau telah berakhir tragis.