Dua Rumah di Pasaman Ludes Dilalap Api, Diduga Korsleting Listrik

Dua Rumah di Pasaman Ludes Dilalap Api, Diduga Korsleting Listrik 2
Rumah permanen milik Ripka (40) yang berlokasi di Jorong Harapan Rakyat, Nagari Cubadak, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, dilalap api pada Minggu (8/6) dini hari, sekitar pukul 02.08 WIB. Informasi ini disampaikan oleh ANTARA/HO-Polsek Dua Koto

Salingka Media – Dua unit rumah permanen di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, hangus dilalap si jago merah pada Minggu (8/6) dini hari. Insiden kebakaran yang diduga kuat dipicu korsleting listrik ini terjadi di dua lokasi berbeda, yakni Kecamatan Panti dan Kecamatan Dua Koto, mengakibatkan kerugian materiil mencapai angka fantastis, Rp450 juta. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi warga Pasaman tentang pentingnya kewaspadaan terhadap instalasi listrik.

Menurut Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Damkar Pasaman, Etriwaldi, kebakaran pertama melanda kediaman Muhammad Ritonga (58) di Jorong Bahagia, Nagari Panti, Kecamatan Panti. Rumah berukuran 8 x 12 meter tersebut, yang hangus akibat korsleting listrik, ditaksir mengalami kerugian sebesar Rp200 juta. Satu unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi, dan api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar satu jam, menghabiskan dua tangki air.

Baca Juga :  Tim PUPR Bangun Jalan Alternatif Menuju Kecamatan Talamau

Setelah penanganan di lokasi pertama, petugas Damkar Pasaman langsung bergerak menuju lokasi kedua. Kebakaran juga menimpa rumah milik Ripka (40) di Jorong Harapan Rakyat, Nagari Cubadak, Kecamatan Dua Koto. Kediaman yang juga berfungsi sebagai toko kelontong ini ludes terbakar dengan estimasi kerugian mencapai Rp250 juta. Untuk memadamkan api di lokasi ini, dua unit mobil Damkar dan 17 personel dikerahkan, dibantu oleh warga setempat. Proses pemadaman berlangsung lebih lama, sekitar 1 jam 20 menit, dengan menghabiskan lima tangki air.

Etriwaldi menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap penggunaan listrik dan peralatan rumah tangga. Ia mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati, terutama di musim kemarau yang rentan mempercepat penyebaran api. “Kami ajak masyarakat untuk lebih hati-hati agar musibah seperti ini tidak terulang kembali,” tegas Etriwaldi, menggarisbawahi upaya pencegahan untuk menghindari terulangnya insiden korsleting listrik dan musibah serupa di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan