Salingka Media, NTT – Gempa bumi yang mengguncang sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Kamis (2/11) dini hari mengakibatkan 95 bangunan rusak.
BMKG juga telah memperbarui data kekuatan gempa yang sebelumnya Magnitudo (M) 6,6 dengan kedalaman 10 KM menjadi M 6,3 dengan kedalaman 25 KM.
Merujuk data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB yang dirilis pukul 21.40 WIB, bangunan yang rusak tercatat berada di Kabupaten Kupang dengan rincian 40 unit hunian, 8 fasilitas umum, 19 gedung pemerintahan, dan 1 unit asrama panti asuhan.
Kemudian di kawasan Kota Kupang terdiri dari 20 unit residensial, 4 unit gedung perkantoran, 1 unit supermarket, dan 1 unit hotel.
Selanjutnya 1 fasilitas pendidikan rusak di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa maupun pengungsian akibat gempa tersebut.
Sejak gempa terjadi dini hari hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan tim gabungan di lokasi terdampak masih terus melakukan upaya tanggap.
Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Kupang dan BPBD Kabupaten.
Kupang saat ini sedang melakukan kajian cepat terhadap dampak bencana gempa bumi di lokasi terdampak.
Sekretaris BPBD Kabupaten Timor Tengah Selatan bersama Dinas PUPR Kabupaten Timor Tengah Selatan melakukan kajian cepat.
BPBD berkoordinasi dengan TNI/POLRI untuk melakukan pendataan dampak gempa bumi.
Tidak hanya dari pemerintah daerah setempat, penanganan bencana kali ini juga dilakukan oleh anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana NTT dan juga Kota Kupang yang bekerja sama melakukan pendataan situasi gempa.
(Hms/BNPB)