Bentuk Akhlak yang Lebih Baik, 20 Klien Bapas Bukittinggi ikuti Program Pembinaan Kepribadian

Bentuk Akhlak yang Lebih Baik, 20 Klien Bapas Bukittinggi ikuti Program Pembinaan Kepribadian
Peserta pelatihan kepribadian klien Balai Pemasyarakatan Kelas II Bukittinggi dalam pembukaan acara tersebut bersama Kabapas Bukittinggi dan pejabat strukturalnya serta narasumber dari Gempa Payakumbuh

Salingka Media, Bukittinggi – Memasuki hari ketiga, 20-an klien Balai Pemasyarakatan Kelas II Bukittinggi (Bapas Bukittinggi) mendapatkan bekal pengetahuan seputar hukum dan agama. Kegiatan pembinaan kepribadian tersebut diberikan Bapas Bukittinggi kepada klien yang menjalani masa pembimbingan dan percobaan pada masa reintegrasi sosialnya.

Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama antara Bapas Bukittinggi dengan beberapa Kelompok Masyarakat Peduli Kemasyarakatan (Pokmas Lipas) yang menjalin kerjasama dengan Bapas Bukittinggi. Yakni, 5 organisasi di bawah Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Kota Bukittinggi, Himpunan Da’i dan Mubaligh Kota Bukittinggi dan Instansi Penerima Wajib Lapor GEMPA.

Pembinaan kepribadian dimulai hari Senin tanggal 13 Maret 2023 dan direncakan berakhir Senin 20 Maret 2023. Kabapas Bukittinggi Elfiandi dalam peninjauan kegiatan menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Bapas Bukittinggi. “Tahun ini untuk kegiatan pembinaan kepribadian kita menyasar kepada klien yang berada di sekitar Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam bagian Timur. Kebijakan ini kami ambil agar tidak mengganggu rutinitas klien yang berada jauh dari kantor Bapas Bukittinggi untuk mengikuti kegiatan pembinaan ini,” ujar Elfiandi.

Kabapas menerangkan, selain kegiatan yang terjadwal ini, semua klien Bapas Bukitinggi yang jumlahnya lebih dari 1.000-an orang itu juga mendapatkan pembinaan kepribadian dari 33 orang Pembimbing Kemasyarakatan di lingkungan kerja Bapas Bukittinggi secara tentativ dan simultan. Elfiandi sebenarnya berharap semua klien mendapatkan pembinaan kepribadian dengan metode tatap muka di Bapas Bukittinggi. Namun, luasnya wilayah kerja dan jauhnya jarak klien serta keterbatasan anggaran maka kebijakan untuk melaksanakan pembinaan kepribadian ini dilaksanakan untuk klien yang berada dekat dari Bapas Bukittinggi.

Baca Juga :  Masyarakat Bukittinggi Terganggu Debu Proyek Drainase : Wako Instruksikan Goro

Salah seorang klien Bapas Bukittinggi Agung (27), yang kebetulan melaksanakan wajib lapor ke Bapas, Rabu (16/03) merasa iri dengan keberadaan teman-temannya yang mendapatkan pelatihan kepribadian ini. Ia yang berdomisili di Rao Selatan, Kabupaten Pasaman tidak dapat mengikuti pembinaan kepribadian dengan metode ini. “Apalagi narasumber dan pembicara yang memberikan materi pembinaan adalah dosen-dosen yang luas pengetahuan dan da’i yang menarik materi ceramahnya, Pak. Kita yang baru lepas dari jerat pemenjaraan ini sangat butuh dengan pencerahan-pencerahan seperti ini,” harap Agung sembari mengintip teman-temannya yang mengikuti kegiatan.

Kasubsi Bimbingan Klien Anak Bapas Bukittinggi Aditya Maisa sebagai ketua pelaksanaan kegiatan menjelaskan bahwa acara tersebut sejatinya sudah direncanakan di tahun sebelumnya. Setelah pembinaan serupa di tahun sebelumnya, tahun 2023 dilaksanakan kembali dengan pemilihan klien yang berada di usia produktif dan benar-benar konsisten mengikuti pembinaan kepribadian ini. “Dengan harapan, klien-klien ini menjadi role model untuk kawan-kawan sesama klien di Bapas Bukittinggi. Selain memberikan pengayaan untuk klien Bapas Bukittinggi, pembinaan kepribadian ini kami tekankan dapat menjauhkan klien dari pengulangan tindak pidana sebagaimana peran Bapas. Selain pembinaan kemandirian untuk menyiapkan klien-klien agar bisa terserap oleh pasar kerja spesifik, pembinaan kepribadian ini mampu meningkatkan kualitas akhlak dan perilaku klien” harap Aditya.

Baca Juga :  Sungai Ngarai Sianok Meluap, Banjir Terjadi di Kayu Kubu Bukittinggi

Elfiandi sebagai Kabapas menyadari pelatihan kepribadian ini belum mampu menyentuh seluruh kliennya yang jumlahnya lebih dari 1000-an orang. Apalagi klien-klien Bapas tersebar di 8 kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Mulai dari Kabupaten Limapuluh Kota, Agam, Tanah Datar, Pasaman, Pasaman Barat, Kota Payakumbuh, Bukittinggi dan Padang Panjang. Atas keterbatasan tersebut, pihak Bapas Bukittinggi akan menyambut baik pihak-pihak yang bersedia untuk membantu tugas pokok dan fungsi Bapas Bukittinggi. Baik dari intansi pemerintah daerah ataupun pusat, BUMN, pihak swasta baik swasta perorangan ataupun korporasi. Apalagi pihak-pihak tersebut dapat menyerap klien Bapas Bukittinggi sebagai sumber daya manusia yang berdaya guna.

Hal itu diamini oleh salah seorang peserta Rofik (31). Ia yang baru saja keluar dari LP Bukittinggi merasa mendapatkan air di tengah gurun pasir dari pembinaan kepribadian ini. Ia yang merasa termarginalkan oleh lingkungannya mendapat keyakinan diri bahwa ia adalah warga negara yang sama dengan warga lainnya dan dapat berdaya guna. “Kalau di dekat rumah, saya merasa minder untuk mengikuti ceramah atau pencerahan serupa ini. Saya takut diejek atau dicibir oleh orang lain. Mudah-mudahan setelah ini saya mendapatkan kekuatan hati untuk istiqamah,” harapnya.

Baca Juga :  Selama Operasi Antik, 14 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba Diamankan Polresta Bukittinggi

Kabapas Bukittinggi dalam pembukaan acara ini, mengharapkan agar klien dapat mengikuti acara tersebut dengan sungguh-sungguh. Selain mendengarkan ceramah, klien Bapas Bukittinggi mendapatkan waktu 50 persen dari lamanya kegiatan untuk bertanya terkait bidang hukum, sosial dan keagamaan. “Adanya kesempatan ini haruss dimanfaatkan dengan baik oleh kawan-kawan klien Bapas Bukittinggi sebaik mungkin. Jika ada yang ingin ditanyakan tentang masalah selama menjalani masa bimbingan dan percobaan atau hal lainnya tentang hubungan masyarakat dengan pemerintah atau sesama anggota masyarakat dan keyakinan beragama, silahkan tanyakan kepada narasumber. Untuk itulah kawan-kawan klien sekalian kami ikutkan dalam kegiatan ini,” harap Elfiandi.

Tinggalkan Balasan