
Salingkamedia.com, Jepang – Kementerian Pertanian melepas sejumlah petani muda ke Jepang untuk mengikuti Young Farm Leaders Training Program In Japan selama 11 bulan.
Sebelumnya, para petani muda ini telah mengikuti pelatihan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang selama 21 hari dengan materi utama bahasa dan budaya Jepang.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementan sangat serius dalam menyiapkan petani milenial. Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementan memberikan motivasi dan pembekalan. Termasuk memberi kesempatan petani muda untuk mengikuti kegiatan Inaugurasi Young Farm Leaders Training Program In Japan.
“Petani milenial adalah penerus pembangunan pertanian, masa depan pertanian, karena itu kita siapkan secara maksimal,” kata Mentan Syahrul seperti disampaikan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi di Jakarta saat melepas sejumlah petani menuju Jepang, 21 Nov.
Dedi Nursyamsi menambahkan BPPSDMP fokus pada pembinaan generasi muda petani yang kelak akan menggantikan petani tua.
Menurutnya, Kementan khususnya BPPSDMP meluncurkan aneka program untuk mendukung peningkatan kualitas dan kompetensi petani milenial.
Terutama program pelatihan di mancanegara seperti Jepang, Taiwan dan Korea Selatan yang dikenal sebagai negara maju pada sektor pertanian di kawasan Asia Pasifik.
“Sejak 1984, Kementan telah melaksanakan Peningkatan Kapasitas Pemuda Tani di Bidang Pertanian melalui Program Pelatihan dan Magang ke Jepang. Hingga saat ini sudah ada 1.384 peserta yang dikirimkan,” kata Dedi.
Dijelaskan, ada 10 petani muda yang akan belajar agribisnis dari hulu ke hilir selama 11 bulan di Jepang. Mereka berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung dan dari Sumatera Utara.
Salah satunya, Muhammad Fadhillah Imsa dari Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur mengaku mendapat informasi untuk pelatihan wirausahaan sekaligus seleksi awaldalam menjaring kandidat terpilih yang akan ke Jepang saat berada di lapangan.
“Saat itu, kami ada yang masih menyadap karet, babat rumput, dan lainnya. Tiba-tiba dihubungi oleh kelompok tani kami, untuk mengikuti seleksi pemagangan ke Jepang. Kami tidak pernah mengira mendapat kesempatan belajar ke Jepang. Ini anugrah sangat besar dan berarti bagi kami,” katanya.
Ia berharap sepulang dari Jepang dapat meningkatkan kapasitas mereka dan berbagi ilmu dengan petani lain.
Source : BBPP, Kedubes RI Tokyo.