
Salingka Media – Jepara — Dalam penyelidikan mendalam atas kasus predator anak Jepara yang mengguncang publik, aparat dari Bareskrim Polri turun langsung ke lokasi yang diduga menjadi tempat terjadinya kejahatan seksual terhadap puluhan anak. Mereka menyisir setiap sudut kamar kos yang ditempati tersangka untuk mencari bukti-bukti kunci.
Proses olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan pagi tadi di sebuah kamar kos di wilayah Jepara, Jawa Tengah. Polisi tak datang sendiri—tersangka berinisial S (21) ikut digelandang ke lokasi dengan tangan terborgol, menyaksikan langsung pemeriksaan yang berlangsung intens.
Di lokasi tersebut, petugas menemukan sejumlah benda mencurigakan. Kompol Irfan Taufik dari Kasubbid Biologi Serologi Puslabfor Mabes Polri mengonfirmasi bahwa langkah ini merupakan bagian dari proses Scientific Crime Investigation (SCI) untuk memastikan kebenaran kasus yang menyeret nama tersangka.
“Kami datang untuk membantu tim penyidik Polda Jawa Tengah, dan menemukan beberapa sampel penting di kamar kosan yang patut diuji secara ilmiah,” ujar Kompol Irfan kepada awak media di lokasi.
Salah satu temuan paling signifikan adalah adanya bercak sperma di dalam kamar. Meski jumlahnya tidak banyak, material biologis tersebut cukup kuat untuk menjadi bukti pendukung. “Meski sedikit, itu masih bisa diuji. Kita akan cocokan dengan DNA pelaku,” tambahnya.
Lebih jauh, Kompol Irfan menjelaskan bahwa hasil uji laboratorium akan dibandingkan dengan barang bukti lain, seperti rambut atau darah. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah benar para korban dibawa ke kamar kos tersebut, dan jika ya, siapa saja yang telah menjadi korban predator anak Jepara ini.
“Kita akan uji pembanding. Jika cocok dengan korban A atau B, maka itu akan memperkuat keterangan tersangka dan juga memperjelas kronologi,” jelasnya lebih lanjut.
Kasus ini menjadi sorotan nasional karena jumlah korbannya tidak sedikit—tercatat ada 31 anak yang diduga menjadi korban kejahatan seksual. Fakta-fakta baru yang terungkap dari olah TKP hari ini menunjukkan betapa seriusnya kasus predator anak Jepara ini dan pentingnya kerja sama antara forensik, penyidik, serta perlindungan hukum bagi anak-anak.
Penyelidikan akan terus dikembangkan sembari menanti hasil uji laboratorium. Masyarakat diminta tetap tenang dan percaya bahwa penegak hukum sedang bekerja keras untuk mengungkap kebenaran sepenuhnya.