Warga Air Bangis Resah, Anjing Liar Berkeliaran dan Menggigit

Warga Air Bangis Resah, Anjing Liar Berkeliaran dan Menggigit
Warga Air Bangis Resah, Anjing Liar Berkeliaran dan Menggigit – Dok. politiksumbar.com

Salingka Media – Di salah satu sudut barat Sumatera Barat yang tenang, keresahan diam-diam tumbuh. Anjing liar yang dulu mungkin dianggap biasa kini menjelma jadi momok menakutkan. Dalam beberapa pekan terakhir, cerita tentang warga yang digigit anjing liar mulai terdengar makin sering—dan makin mengkhawatirkan.

Sabtu sore kemarin, 19 April sekitar pukul lima lewat tiga puluh, kabar duka kembali datang. Seorang ibu, Ibu Husni (56), mengalami luka cukup parah setelah diserang seekor anjing liar di Jorong Kampung Padang Utara. Paha kanannya jadi sasaran. Dan yang bikin hati makin miris—ini bukan kejadian pertama.

Beberapa hari sebelumnya, tepatnya 10 April, Azka—anak kecil delapan tahun yang lagi main di pinggir laut—juga jadi korban. Lengan kirinya digigit, dan punggungnya penuh cakaran. Anak sekecil itu harus mengalami trauma karena serangan mendadak dari binatang yang seharusnya tak dibiarkan berkeliaran begitu saja.

Baca Juga :  Kunjungi Lokasi Gempa Sumbar, Mensos Perkuat Kemandirian Warga Hadapi Bencana

Melihat situasi yang makin tak terkendali, Pemerintah Nagari Air Bangis akhirnya bertindak. Surat edaran pun diterbitkan. Isinya? Seruan kepada seluruh warga agar lebih bertanggung jawab terhadap hewan peliharaannya. Jangan dilepas liar. Harus dikandangkan, diikat, bahkan divaksin rabies secara berkala. Satu tahun sekali minimal.

Surat edaran itu juga memberi panduan sederhana tapi penting: kalau digigit, luka harus langsung dicuci dengan sabun dan air selama 10 hingga 15 menit. Setelah itu, korban wajib dibawa ke fasilitas kesehatan.

Langkah-langkah tersebut tentu penting. Tapi warga ingin lebih dari sekadar selembar kertas berisi imbauan. Mereka ingin aksi nyata. Penangkapan dan penertiban anjing liar dijadwalkan dalam dua minggu sejak edaran keluar. Tapi… apa cukup waktu itu untuk mengurangi ancaman?

Baca Juga :  Tim Penilai Lomba Gerakan PKK Kabupaten Pasaman Barat Lakukan Penilaian di Dua Kecamatan

Khairul, salah satu warga yang kami temui, mengungkapkan keresahannya. “Anjing liar itu jumlahnya udah kayak ratusan. Siang malam mereka keluyuran. Kadang sampai masuk pekarangan rumah,” ujarnya dengan nada kesal.

Ia juga menegaskan pentingnya kesadaran bersama. “Kita nggak bisa cuma nyalahin pemerintah. Warga juga harus mulai peduli. Kalau punya peliharaan, ya dijaga. Jangan dilepas begitu aja.”

Tinggalkan Balasan