Salingka Media, Padang – Pengemudi ojol diam-diam antarkan baju bekas pada hari Jumat (26/11/2021) siang itu lebih panas dari biasanya. Matahari terik menyengat. Sebentar lagi salat Jumat akan datang. Seluruh ASN laki-laki di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Padang bersiap-siap berangkat ke masjid.
Sementara itu, di pintu masuk kantor yang terletak di lantai tiga Balai Kota Padang, berdiri seorang pria berjaket hitam dengan kombinasi warna hijau. Di tangannya ia membawa sebuah paket besar.
“Assalamualaikum,” katanya membaca salam.
Pria yang diyakini sebagai tukang ojek online (Ojol) itu masuk ke dalam kamar. Sambil membawa bungkusan besar, dia bertanya kepada salah satu staf wanita yang duduk tidak jauh dari pintu masuk.
“Bu, maaf, hanya bertanya, apakah ini tempat untuk menerima pakaian bekas?” tanyanya pada staf wanita Wahyu Sri Indriati.
Wahyu juga menjawab pelanggaran. Wahyu, jika harus bekerja, memang menerima pakaian bekas.
“Betul, bekas bank kami menerima pakaian bekas,” katanya.
Sopir ojol kemudian menyerahkan bungkusan besar yang dibawanya. Di dalam bungkusan plastik bening transparan, lipatan baju dan celana terlihat jelas. Semuanya sudah disetrika dan dilipat dengan rapi.
“Ini Bu, untuk orang yang membutuhkan nanti,” katanya kepada Wahyu.
Mendengar itu, Wahyu menerima. Wahyu pun menanyakan asal bungkusan tersebut. Apakah kiriman dari seseorang atau milik sopir ojol.
“Ini baju saya sendiri, bukan kiriman orang lain,” katanya. Wahyu pun menanyakan identitas pengemudi ojek tersebut. Pria itu menolak untuk menjawab. Pria itu sepertinya tidak mau disebutkan namanya. “Saya pamit, Bu,” katanya kepada Wahyu.
Sebelum meninggalkan ruangan, Kabag Umum Sri Mulyani, Kabag PMKP Charlie Ch, bersama staf lainnya, Fetrawati dan Khairawati berfoto bersama dengan sopir ojol tersebut. Foto tersebut merupakan dokumentasi Diskominfo Padang.
Diskominfo Padang telah menginisiasi program Bank Bekas sejak tahun 2020. Bank bekas adalah kumpulan pakaian bekas yang disumbangkan oleh para donatur. Cukup banyak donatur yang mengantarkan baju. Tidak hanya dari sekitar Kota Padang, bahkan dari luar Kota Padang, seperti Bukittinggi, Padangpanjang, dan daerah lainnya. Bahkan sekali, cukup banyak pakaian yang dikirimkan.
Selama ini pakaian dikumpulkan dan dibungkus rapi oleh staf di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Setiap potong pakaian disumbangkan kepada yang membutuhkan. Adapun korban kebakaran, korban banjir, dan sebagainya. Ch/Hms