Briptu Muhammad Alim Al Azhari: Polisi Berbakat yang Juga Seorang Novelis dari Polres Pringsewu

Briptu Muhammad Alim Al Azhari: Polisi Berbakat yang Juga Seorang Novelis dari Polres Pringsewu
Briptu Muhammad Alim Al Azhari: Polisi Berbakat yang Juga Seorang Novelis dari Polres Pringsewu (Dok. Humas)

Salingka Media – Di tengah kesibukannya sebagai polisi, Briptu Muhammad Alim Al Azhari, yang biasa dipanggil Alim, membuktikan bahwa menjalankan tugas tidak menghalangi pengembangan bakat dan minat. Anggota Polres Pringsewu yang bertugas di Satuan Tahanan dan Barang Bukti ini memiliki talenta menulis novel yang luar biasa.

Lulusan bintara Polri tahun 2014 ini berhasil menyeimbangkan tugas beratnya dengan kecintaan pada literasi. Hingga kini, Alim telah menerbitkan tiga novel yang mendapat sambutan positif. Karyanya tidak hanya menunjukkan kreativitas dan ketekunan, tetapi juga menginspirasi banyak orang, termasuk rekan-rekannya di kepolisian dan masyarakat luas.

Briptu Muhammad Alim Al Azhari: Polisi Berbakat yang Juga Seorang Novelis dari Polres Pringsewu
Briptu Muhammad Alim Al Azhari: Polisi Berbakat yang Juga Seorang Novelis dari Polres Pringsewu. (Dok. Humas)

Dalam sebuah wawancara pada Kamis (6/6), Alim menceritakan ketertarikannya pada penulisan dimulai sejak SMA, ketika ia menulis lagu dan membentuk grup band “Funboy” bersama tiga kakak kelasnya. Dari menulis lagu, Alim kemudian beralih ke penulisan novel. Selepas SMA, ia menulis dua naskah novel, namun tidak diterbitkan karena ketidaktahuannya tentang proses penerbitan dan hanya menulis iseng.

Baca Juga :  Meutya Hafid: Inovasi Langkah Dasar Produksi Konten di Industri Kreatif

Baru pada tahun 2021, Alim kembali aktif menulis dan memutuskan untuk menerbitkan karyanya. Dalam tiga tahun terakhir, Alim telah menerbitkan tiga novel yang menarik perhatian luas.

Novel pertamanya, “Setelah D Minor,” bertema romantis dan berhasil menyentuh banyak hati pembacanya. Karya keduanya, “Kartel,” bergenre aksi, membawa pembaca ke dalam dunia penuh ketegangan dan intrik. Sedangkan novel ketiganya, “Hantunya Gak Ada Tapi Serem,” bergenre horor, mampu menghadirkan ketegangan dan rasa takut yang mendalam.

Karya-karya Alim tidak hanya dipasarkan secara digital tetapi juga tersedia di toko buku Gramedia.

Lahir pada tahun 1995, Alim adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ayahnya seorang guru, sedangkan ibunya ibu rumah tangga. Dukungan keluarga dan dedikasi yang kuat membantunya menyeimbangkan tugas sebagai polisi dengan passion menulisnya.

Baca Juga :  Sumbar Siap Jadi Tuan Rumah HUT Satpol PP Dan Satlinmas Tingkat Nasional

Kisah Briptu Muhammad Alim Al Azhari menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, seseorang bisa mengembangkan bakat dan mewujudkan mimpi, meski memiliki tugas dan tanggung jawab utama yang berat. Alim adalah contoh nyata bahwa setiap individu memiliki potensi luar biasa yang dapat digali dan dikembangkan.

Tinggalkan Balasan