Festival Lampion Akan Hiasi Puncak Perayaan Waisak Malam Ini di Candi Borobudur

Festival Lampion Akan Hiasi Puncak Perayaan Waisak Malam Ini di Candi Borobudur
Festival Lampion Akan Hiasi Puncak Perayaan Waisak Malam Ini di Candi Borobudur. (Dok. IndonesiaTravel
Penerbangan Lampion saat Waisak, Dwi Murdaningsih)

Salingka Media – Candi Borobudur, mahakarya arsitektur Buddha terbesar di dunia, kembali memancarkan cahaya spiritualnya dalam perayaan Waisak 2568 Saka. Perayaan puncak kali ini dimeriahkan dengan Festival Lampion yang memukau, menghadirkan lautan cahaya lampion yang menghasilkan malam dan melambangkan pencerahan dan kedamaian dari kegelapan.

Ribuan Lampion Terbang ke Langit

Ribuan lampion warna-warni dibiarkan ke langit malam, menciptakan panorama menakjubkan yang tak terlupakan. Cahaya lampion yang berkilauan bagaikan bintang-bintang, memantulkan Candi Borobudur dengan aura magis dan spiritual. Bagi umat Buddha, momen ini menjadi simbol pencerahan dan pencerahan dari kegelapan, selaras dengan makna Waisak yang memperingati kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha Gautama.

Meditasi dan Doa Bersama

Sebelum melepaskan lampion, para umat Buddha dan pengunjung berkesempatan mengikuti sesi meditasi bersama, dibimbing oleh para bhikkhu. Suasana hening dan damai tiangaran Candi Borobudur, mengantarkan para peserta meditasi untuk mencapai ketenangan batin dan mempersiapkan diri menyambut momen istimewa pelepasan lampion.

Baca Juga :  Perayaan Meriah Hari Bhayangkara ke-78: Musik, Makanan Gratis, dan Semangat Bersama di Monas

Lebih dari Sekedar Atraksi Wisata

Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur bukan hanya menjadi atraksi wisata yang menarik, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Buddha. Festival ini menjadi pengingat akan pentingnya pencerahan dan pencerahan dari kegelapan, serta nilai-nilai luhur Buddha yang diajarkan oleh Sang Buddha Gautama.

Lebih dari sekedar keindahan visual, tradisi menerbangkan lampion ini menyimpan makna spiritual yang mendalam bagi umat Buddha.

Simbol Pencerahan dan Pembebasan

Cahaya lampion yang mencetak malam melambangkan pencerahan dan penerangan dari kegelapan. Bagi umat Buddha, momen ini mengingatkan mereka akan ajaran Sang Buddha Gautama untuk melepaskan diri dari belenggu penderita dan mencapai pencerahan sejati.

Menyebarkan Kebaikan dan Harapan

Lampion penerbangan juga melambangkan penyebaran kebaikan dan harapan. Lampion yang terbang ke berbagai arah membawa pesan kedamaian, cinta kasih, dan kasih sayang kepada seluruh makhluk hidup.

Memperingati Kisah Kelahiran Buddha

Tradisi lampion dikaitkan dengan kisah kelahiran Buddha Gautama.Saat beliau lahir, langit dikabarkan didekorasi dengan cahaya yang terang benderang. Lampion melambangkan cahaya ilahi yang menyambut kelahiran Sang Buddha.

Baca Juga :  Ibu Muda di Tangsel Jadi Tersangka Kasus Pelecehan Anak Sendiri

Tradisi yang Menguatkan Persaudaraan

Festival lampion di Candi Borobudur menjadi momen istimewa bagi umat Buddha untuk memperkuat rasa persaudaraan dan solidaritas.Umat ​​Buddha dari berbagai daerah berkumpul bersama,merayakan hari suci ini dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian.

Menyatu dengan Keindahan Candi Borobudur

Cahaya lampion yang dipadukan dengan kemegahan Candi Borobudur menciptakan pemandangan yang magis dan tak terlupakan. Festival ini menjadi daya tarik wisata yang memikat bagi pengunjung dari berbagai penjuru dunia.

Lebih dari Festival Sekedar

Lebih dari sekedar tradisi dan festival, Menerbangkan lampion di Candi Borobudur menjadi pengingat bagi umat Buddha dan pengunjung untuk terus melangkah di jalan pencerahan, menyebarkan kebaikan, dan menebarkan harapan bagi seluruhmakhluk hidup.

Dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak 2568 yang jatuh pada tanggal 23 Mei 2024, Candi Borobudur akan diramaikan dengan berbagai kegiatan menarik. Salah satunya adalah Festival Bhumi Mandala yang diadakan di Candi Ngawen pada hari yang sama.
Baca Juga :  Peringatan HAKORDIA SEDUNIA Tahun 2022 di Tanah Datar

Bagi umat Buddha yang ingin mengikuti prosesi Kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, dapat berkumpul di Candi Mendut mulai siang hari. Kirab Waisak akan dimulai sekitar pukul 14.30 WIB, membawa umat Buddha dalam perankan penuh makna spiritual.

Rangkaian Waisak Nasional akan dilanjutkan dengan ibadah detik-detik Waisak yang akan jatuh tepat pukul 20.52.42 WIB di Lapangan Kenari Zona 1 Candi Borobudur. Suasana sakral dan penuh kedamaian akan menyelamatkan Candi Borobudur saat momen istimewa ini berlangsung.

Sebagai penutup rangkaian acara, akan diadakan pelepasan lampion di Lapangan Marga Utama Candi Borobudur. Pelepasan lampion akan dilakukan dalam dua sesi, yaitu sesi 1 pukul 19.00-21 . 00 WIB dan sesi 2 pukul 21.30 – 22.30 WIB. Lampion-lampion yang diterbangkan ke langit malam akan menjadi simbol doa dan harapan umat Buddha untuk kedamaian dan kebahagiaan.

Tinggalkan Balasan