Ayah Tiri Pembunuh Anaknya Ditangkap Setelah Tiga Hari Bersembunyi di Kebun

Ayah Tiri Pembunuh Anaknya Ditangkap Setelah Tiga Hari Bersembunyi di Kebun
Ayah Tiri Pembunuh Anaknya Ditangkap Setelah Tiga Hari Bersembunyi di Kebun – Dok. Posmetropadang

Salingka Media – Seorang ayah tiri di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, yang menjadi buronan selama tiga hari karena diduga menganiaya anak tirinya hingga meninggal dunia, akhirnya berhasil diringkus pihak kepolisian. Pelaku ditemukan bersembunyi di sebuah gubuk di tengah kebun milik warga Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, pada Kamis (15/5/2025).

Pria berinisial Rizal Efendi (43) ditangkap tanpa perlawanan setelah Tim Opsnal Satuan Reserse Kriminal Polres Dharmasraya, dibantu personel dari Polda Sumbar dan masyarakat setempat, berhasil melacak persembunyiannya. Upaya pengejaran turut melibatkan anjing pelacak demi memudahkan pencarian di area kebun yang cukup luas.

“Alhamdulillah pelaku sudah kami amankan. Ia selama ini bersembunyi di sebuah gubuk di tengah kebun. Saat ini Rizal Efendi sudah kami bawa ke Mapolres Dharmasraya untuk proses hukum lebih lanjut,” ungkap Iptu Evi Hendri Susanto, Kasat Reskrim Polres Dharmasraya.

Korban diketahui bernama Anjelia Putri, seorang remaja berusia 16 tahun yang merupakan anak tiri dari pelaku. Tragedi kekerasan dalam rumah tangga ini terjadi pada Senin malam, 12 Mei 2025, sekitar pukul 19.00 WIB, di kediaman mereka di Jorong Seberang Piruko, Nagari Koto Baru.

Menurut keterangan pihak kepolisian, pelaku mengaku sakit hati karena korban membawa penagih utang ke rumah, sementara ia tidak memiliki uang untuk membayar cicilan kepada rentenir. Hal tersebut memicu amarah Rizal hingga nekat menganiaya korban.

Baca Juga :  Bupati Dharmasraya Tanggapi Keluhan Petani Sawit Soal Potongan Timbangan TBS yang Merugikan

“Motif awalnya karena pelaku merasa malu dan tertekan saat korban datang bersama penagih utang. Saat itu pelaku memang belum mampu membayar cicilan. Emosinya meledak hingga akhirnya terjadi kekerasan yang berujung pada kematian korban,” terang Iptu Evi.

Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa pelaku sedang bersembunyi dari rentenir lantaran belum bisa melunasi pinjamannya. Ketika Anjelia, anak tirinya, mendatangi tempat persembunyiannya, bukannya menyelesaikan masalah, pelaku justru melepaskan amarahnya kepada korban.

Warga sekitar yang mengetahui insiden tersebut segera membawa korban ke puskesmas terdekat. Sayangnya, nyawa Anjelia tidak tertolong akibat luka serius yang dideritanya.

Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan dalam keluarga yang berujung maut. Polisi kini terus mendalami penyidikan guna memastikan sanksi hukum yang sesuai bagi pelaku.

Tinggalkan Balasan