
Salingka Media – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat langsung mengambil langkah cepat untuk penanganan darurat pasca kejadian tanah longsor di kawasan Batang Tinggam, Jorong Harapan, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau. Peristiwa nahas yang terjadi pada Jumat (28/11) pukul 06.27 WIB ini tidak hanya menutup aliran sungai, tetapi juga menimbun rumah dan menyebabkan lima orang hilang. Gerak cepat Pemda diprioritaskan untuk proses evakuasi dan mitigasi dampak lanjutan dari longsor Sinuruik Pasaman Barat.
Laporan dari Pemerintah Nagari Sinuruik menyebutkan bahwa material longsor telah menutup total aliran Sungai Batang Tinggam. Tertutupnya aliran sungai ini memicu luapan air yang memasuki permukiman warga dan membentuk genangan besar menyerupai danau di sejumlah area persawahan.
Kondisi ini berpotensi besar menimbulkan air bah yang mengancam beberapa titik hilir. Area yang diwaspadai meliputi Kampuang Banja Loweh di Nagari Sinuruik, Tinggam Kajai di Nagari Kajai, hingga Rimbo Kanduang di Nagari Lingkuang Aua/Pasaman. Hingga saat ini, pergerakan tanah di lokasi kejadian dilaporkan masih berlangsung, membuat situasi di lapangan tetap dinamis.
Bencana tersebut mengakibatkan dua rumah warga tertimbun material longsor. Total enam orang tercatat menjadi korban dalam insiden ini. Tim penyelamat telah berhasil menyelamatkan satu korban bernama Iren. Sementara itu, lima korban lainnya masih dalam proses pencarian intensif oleh tim gabungan.
Pemerintah daerah Pasaman Barat memastikan bahwa Tim SAR gabungan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah menuju lokasi terdampak. Koordinasi mendalam terus dilakukan dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mengupayakan kebutuhan mendesak di lapangan. Bantuan logistik krusial seperti kantong jenazah, alat berat untuk menyingkirkan material, serta dukungan operasi SAR diprioritaskan untuk mempercepat penanganan dan evakuasi korban. Tim penyelamat terus berupaya keras menembus lokasi bencana untuk memantau situasi dan memeriksa kondisi para korban.
Saat menyalurkan bantuan ke Jorong Limpato-Kinali, Bupati Pasaman Barat, Yulianto, menekankan komitmen penuh pemerintah daerah dalam penanganan bencana. Ia secara langsung mengimbau seluruh masyarakat untuk bersikap tenang namun tetap waspada ekstrem. Warga diminta untuk menjauhi area rawan, seperti bantaran sungai dan kawasan lereng, serta mengikuti arahan yang diberikan oleh petugas di lapangan.
Mengingat curah hujan yang masih tinggi beberapa hari terakhir, Bupati secara khusus meminta warga yang bermukim di sekitar lereng perbukitan untuk melakukan evakuasi mandiri tanpa menunggu instruksi resmi apabila kondisi cuaca memburuk. Masyarakat wajib meningkatkan kewaspadaan, mengenali tanda-tanda awal pergerakan tanah, dan segera melapor jika melihat potensi bahaya.
“Keselamatan masyarakat merupakan prioritas utama kami. Kepada warga yang tinggal di dekat lereng, jangan menunggu instruksi saat hujan lebat. Segera cari tempat yang lebih aman dan hindari area rawan bencana. Tetap waspada, saling bahu-membahu, dan segera laporkan setiap gejala longsor Sinuruik Pasaman Barat atau peningkatan debit air,” tegas Bupati Yulianto, menegaskan perlunya tindakan proaktif dari masyarakat.





