Salingka Media – Program unggulan pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG di Padang), yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo, terus menjadi sorotan utama. Untuk memastikan implementasi di lapangan berjalan sesuai dengan koridor prosedur dan kualitas yang telah ditetapkan, Tim Pemantauan Lapangan dari Sekretariat Dukungan Kabinet, Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) RI, tiba di Kota Padang pada Rabu (8/10/2025). Kunjungan ini bukanlah sekadar seremonial, melainkan bagian dari upaya serius pemerintah dalam mengawal program krusial ini. Kehadiran tim Setneg menjadi indikator kuat bahwa program penyediaan gizi bagi anak-anak Indonesia ini berada di bawah pengawasan ketat.
Setelah menyelesaikan sesi rapat koordinasi bersama jajaran Pemerintah Kota Padang, tim Setneg tidak membuang waktu. Agenda utama mereka adalah melakukan inspeksi mendadak ke lokasi penyelenggaraan program. Titik pertama yang disambangi adalah Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Parak Karakah, yang dikelola oleh Yayasan Asmaul Kalidamang. Di lokasi ini, Tim Setneg berinteraksi langsung dengan para personel SPPG, menanyakan detail operasional, dari proses pengadaan bahan baku hingga tahap akhir penyajian makanan.
Peninjauan ini menghasilkan kesimpulan yang sangat menggembirakan. Salah seorang perwakilan dari Tim Setneg RI, Muhammad Erwin Mulyana, menyampaikan pernyataan tegas usai melakukan pengecekan. “Secara umum, dapur yang kita kunjungi sudah memenuhi prosedur yang ditetapkan,” ujar Muhammad Erwin pada Rabu siang.
Pernyataan ini merupakan validasi penting terkait kualitas dan disiplin penyelenggara di ibu kota Sumatra Barat tersebut. Pemenuhan prosedur adalah hal fundamental, mencakup aspek higienitas, sanitasi, standar gizi, hingga keamanan pangan. Hal ini juga menjadi jawaban atas keraguan publik terkait potensi risiko dalam pelaksanaan program berskala masif ini. Keberhasilan SPPG Parak Karakah dalam memenuhi prosedur menunjukkan kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia lokal dalam menjalankan visi besar Presiden Prabowo.
Tidak berhenti pada pemeriksaan dapur, Tim Setneg melanjutkan pemantauan ke lingkungan sekolah. Tujuannya adalah untuk mendapatkan testimoni langsung dari pihak yang paling merasakan manfaat program ini, yakni para siswa. Lokasi kedua yang dikunjungi adalah SMA Kartika I-5. Di sini, Tim Setneg berbincang langsung dengan siswa-siswi penerima MBG di Padang.
Pengakuan yang didengar oleh tim Setneg sangatlah positif. Para siswa secara umum menyatakan rasa senang dan gembira atas kehadiran program Makan Bergizi Gratis. Respons positif ini juga diamini oleh pihak sekolah. Mereka memuji menu makanan yang disajikan karena dinilai menarik, bervariasi, dan yang terpenting, enak. Pengakuan ini tidak hanya sebatas soal rasa, tetapi juga mengindikasikan bahwa menu yang disiapkan berhasil memenuhi selera sekaligus kebutuhan gizi harian para pelajar.
Kombinasi antara dapur yang memenuhi standar dan penerima manfaat yang merasa senang adalah kunci keberhasilan sebuah program kerakyatan. Hal ini memperkuat optimisme bahwa tujuan utama program—meningkatkan status gizi anak bangsa untuk menciptakan generasi emas yang lebih sehat dan cerdas—berjalan di jalur yang benar.
Muhammad Erwin Mulyana lebih lanjut menjelaskan bahwa setiap informasi yang berhasil dihimpun, baik dari dapur SPPG maupun dari pengakuan siswa di sekolah, memiliki nilai strategis yang sangat tinggi. Seluruh temuan ini akan dirangkum dan diolah menjadi bahan masukan vital.
“Nantinya seluruh informasi yang didapat akan menjadi bahan masukan dan kebijakan MBG ke depan. Semuanya itu akan dilaporkan langsung kepada Bapak Presiden,” tegas Muhammad Erwin.
Laporan komprehensif dari hasil pemantauan lapangan ini akan menjadi dasar bagi Presiden dan jajaran terkait dalam mengambil keputusan, melakukan evaluasi, dan merumuskan kebijakan lanjutan untuk optimalisasi program Makan Bergizi Gratis di seluruh Indonesia. Proses feedback langsung dari lapangan ke pucuk pimpinan negara ini menunjukkan akuntabilitas dan keseriusan dalam menjalankan mandat pembangunan sumber daya manusia.
Dengan temuan positif dari MBG di Padang, Pemerintah Pusat memiliki data konkret bahwa program ini dapat dilaksanakan secara efektif dengan mematuhi prosedur yang ketat, sekaligus memberikan dampak positif dan rasa puas bagi anak-anak sekolah yang menjadi target utama. Ke depan, laporan ini diharapkan dapat menjadi model implementasi terbaik bagi daerah-daerah lain.
