Salingka Media – Baru-baru ini, jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menjadi perbincangan hangat di berbagai platform seperti TikTok dan Facebook. Video tersebut dikenal sebagai “Dharmasraya viral 5 menit,” yang menyita perhatian netizen karena durasinya yang bervariasi, mulai dari 5 menit 23 detik hingga 5 menit 32 detik.
Meski konten video belum sepenuhnya jelas, banyak spekulasi beredar di kalangan pengguna media sosial tentang isi video tersebut. Bahkan, sebagian besar tautan yang tersebar ternyata mengarah pada link palsu yang berisiko.
Berdasarkan informasi yang beredar, video ini diduga melibatkan seorang wanita yang diklaim sebagai mahasiswi dari salah satu kampus di Dharmasraya. Penampilan wanita dalam video tersebut telah memicu berbagai diskusi dan spekulasi di kalangan netizen, dengan pengguna TikTok dan Facebook turut mengaitkan video ini dengan beberapa peristiwa misterius di daerah tersebut.
Caption viral seperti “Kalian mana tau kisah 5 menit yang viral di Dharmasraya” dan “Selain macet 9 jam, ada durasi 5 menit 28 detik yang heboh di Dharmasraya” turut memanaskan perbincangan netizen. Namun, sebagian besar netizen tetap memberikan jawaban yang ambigu ketika ditanya lebih lanjut mengenai isi video.
Banyak pengguna media sosial yang mencoba mencari versi asli video tersebut melalui berbagai platform, namun sering kali menemukan link palsu atau situs yang berisiko. Link-link yang tersebar ini berpotensi mengandung phishing atau malware, sehingga pengguna harus berhati-hati saat mengklik tautan yang tidak jelas.
Menanggapi kehebohan ini, pihak kepolisian Dharmasraya langsung bertindak dengan memulai penyelidikan. Kasat Reskrim Polres Dharmasraya, AKP Evi Hendri Susanto, menyatakan bahwa pihaknya sedang menelusuri lebih lanjut mengenai video tersebut. Namun hingga saat ini, pihak kepolisian belum menerima laporan resmi terkait penyebaran video tersebut.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan belum ada laporan resmi yang masuk terkait video itu,” ujar AKP Evi Hendri Susanto saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Jumat (11/10/2024).
Masyarakat diimbau untuk tidak sembarangan menyebarkan video atau tautan yang belum terverifikasi kebenarannya, mengingat risiko kejahatan siber seperti phishing dan malware. Penting bagi pengguna media sosial untuk selalu menjaga keamanan data pribadi saat berselancar di dunia maya.
Sumber : Tribunnews dan Matarakyatsumbar