Salingkamedia.com – Taksi Terbang Otonom Berhasil Flight Test, Dibanderol Rp 3,5 Miliar Per Unit. Sebuah kendaraan otonom masa depan, taksi terbang parabola, telah berhasil melewati uji terbang pertamanya.
Pesawat listrik dari ZEVA Aero yang bisa melaju dengan kecepatan 257 km per jam itu dibuat oleh Tacoma, perusahaan ZEVA yang berbasis di Washington.
Pesawat konsep melakukan serangkaian tes penerbangan tak berawak di pedesaan Pierce County pada 9 Januari.
Empat penerbangan sukses, dengan total lebih dari empat menit melayang stabil di udara.
Manuver simulasi taksi pada kecepatan lambat dan manuver pendakian vertikal terbatas dilalui dengan cukup lancar.
Baca juga ; inilah deretan ‘mobil nasional’ besutan anak bangsa sejak 1975
Kendaraan didefinisikan sebagai pesawat lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL), yang dapat lepas landas langsung ke udara sehingga mengurangi kebutuhan akan ruang landasan pacu.
Perusahaan menyebut ZEVA Aero sebagai ‘mesin terbang pribadi’ yang dapat bertransisi dari ‘mode mengambang’ tegak ke ‘mode penerbangan maju’ di mana penumpang menghadap ke bawah saat mereka memperbesar udara dalam ‘lintasan seperti Superman’.
Desain yang menunggu paten ini diharapkan akan tersedia untuk pre-order bagi konsumen dengan uang muka $5000 pada awal musim semi tahun ini.
Satu unit pesawat ZEVA Aero dibanderol dengan harga $250.000 atau Rp. 3,5 miliar (kurs 1 dollar = Rp 14.300).
Uji terbang kemarin merupakan bagian dari program uji ketat untuk mendapatkan sertifikasi dari Federal Aviation Administration (FAA) di AS.
“Ini adalah titik balik utama bagi ZEVA saat kami bergabung dengan serangkaian platform eVTOL terbang eksklusif yang telah terbukti, dan bukti kerja keras dan kecerdikan tanpa henti dari seluruh tim kami selama dua setengah tahun terakhir,” kata Stephen Tibbitts , CEO, ZEVA.
“Kami sangat ingin melanjutkan ke tahap berikutnya dari pengujian penerbangan melayang di jalur kami menuju sertifikasi dan pada akhirnya penerbangan otonom yang memungkinkan siapa saja, bukan hanya pilot, untuk mengakses perjalanan titik-ke-titik nol-emisi,” tambahnya.