Salingka Media – Kecelakaan bus ALS di Padang Panjang turut mengingatkan pentingnya keamanan transportasi darat, apalagi kendaraan yang memusatkan perjalanan lintas provinsi. Insiden tersebut terjadi Selasa pagi (6/5) tepat di depan Puskesmas Bukit Surungan, Jalan Dr Hamka, Kecamatan Padang Panjang Barat, Sumatera Barat.
Bus Pulang Kampuang dengan nomor polisi B-7512-FGA yang membawa puluhan penumpang berangkat dari Sumatera Utara menuju Jakarta mengalami marshalling sehingga terguling hingga ke balik koran. Dalam rekaman CCTV yang beredar, bus terlihat tidak mampu kendali sebelum akhirnya tiba-tiba terguling sesaat di badan jalan.
Suasana pagi tiba-tiba terdengar benturan keras. Tak lama warga yang lebih dekat mendengar suara langsung lari ke jalan. Teriakan dan langkah kaki orang-orang bersatu mendekati sumber suara. ”Awal kabar, korban tewas satu anak balita berusia 2,5 tahun. 13 penumpang lain sempat terjepit hingga petugas gabungan dan warga mampu mengevakuasi ”, sebut sumber.
Satuan Lalu Lintas Polres Padang Panjang menyatakan bahwa penyebab sementara kecelakaan tersebut lantaran rem blong. ”Bus diduga mengalami gagal fungsi pengereman ”, kata petugas kepada media.
Untuk sementara, lalu lalang arah Bukittinggi ke Padang dan sebaliknya dialihkan melalui dalam kota. Dengan begitu proses evakuasi korban dan kendaraan bisa berlangsung lancar. Kepolisian bakal telusuri kasus kecelakaan bus ALS ini lebih lanjut.
Jumlah korban dialami oleh pihak tertahan dan bakal diinformasikan ulang selepas evakuasi serta pemeriksaan lengkap. Akan tetapi, insiden ini semakin memastikan diperlukan inspeksi berkala kendaraan, lebih-lebih untuk armada jarak jauh. Rem blong dugaan kuat menjadi faktor utama dari insiden yang merenggut nyawa anak balita ini. Hingga artikel ini ditulis, polisi masih mendalami penyebab pasti rem blong bus ALS.