Salingka Media, Sidoarjo – Logam tanah jarang yang relatif mahal banyak ditemukan di Lumpur Lapindo, Sidoarjo.
Tahukah Anda jika potensi ini dapat dimanfaatkan? Ahli kimia analitik dan kimia lingkungan Universitas Airlangga (Unair), Ganden Supriyanto, mengatakan logam tanah jarang berguna untuk aplikasi teknologi tinggi, seperti pembuatan pesawat ruang angkasa, semikonduktor, dan lampu berteknologi tinggi.
Temuan ini dapat ditemukan di seluruh permukaan bumi dengan kadar yang berbeda-beda, tergantung dari proses pembentukan batuan.
“Kami tidak bisa menentukan di daerah tertentu kandungan ini tinggi atau rendah, sehingga kami bisa mengetahuinya melalui analisis unsur-unsur di dalam tanah,” kata Ganden seperti dikutip dari Unair News, Jumat, 28 Januari 2022.
Menurut dia, munculnya temuan ini di lumpur Lapindo Sidoarjo bisa jadi karena kandungan skandium dan lithium yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
Berdasarkan analisis, ditemukan kandungan ini mencapai lebih dari 100 gram per satu kilogram tanah lumpur Lapindo.
baca juga : PMI, OSIS SMAN 1 dan SMKN Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat Peduli Korban Erupsi Gunung Semeru
Selain itu, munculnya temuan ini pada lumpur Lapindo juga dapat disebabkan oleh naiknya logam di bawah permukaan bumi melalui pusat semburan lumpur Lapindo.
“Jadi, dia (logam tanah jarang) tidak terbentuk secara tiba-tiba. Padahal logam itu sudah ada,” ujar dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unair itu.
Lumpur Lapindo, lanjut Ganden, belum sepenuhnya dibuang ke Kali Porong. Namun, sebagian besar disimpan di tanggul karena potensi logam tanah jarang di dalamnya.
Melansir dari Tempo, Jumat 21 Januari 2022, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan kajian secara detail dan sistematis terhadap potensi logam tanah jarang di semburan lumpur Lapindo, Sidoarjo.
Hasil kajian masih dalam proses dan akan diumumkan ke publik jika sudah selesai.
hms/UnairNews
hms/Tempo
hms/IMiI