Hujan Lebat di Tanah Datar: 138 Warga Mengungsi karena Debit Air Sungai Naik

Hujan Lebat di Tanah Datar: 138 Warga Mengungsi karena Debit Air Sungai Naik (Dok. Humas)

Salingka Media, Tanah Datar – 28 Juni 2024, hujan lebat yang melanda Kabupaten Tanah Datar pada Jumat lalu mengakibatkan debit air Sungai Batang Lona naik secara signifikan. Akibatnya, 138 warga dari Jaho Jorong Pabalutan, Nagari Rambatan, yang tinggal di sekitar sungai tersebut mengungsi ke pondok-pendok pengungsian. Mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah mereka yang berada di bantaran sungai, demi keamanan.

Meskipun kondisi di pondok-pendok pengungsian tidak memiliki penerangan yang memadai, warga tetap memilih untuk bermalam di sana sampai kondisi air sungai kembali normal. Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM, segera merespons laporan dari Wali Nagari dan Kepala Jorong setempat, dan langsung mengunjungi lokasi untuk memastikan keamanan dan kebutuhan warganya yang mengungsi.

“Kami mendapat laporan bahwa air sungai naik dan warga mengungsi. Saya turun langsung bersama tim untuk memastikan kondisi mereka di pengungsian. Syukurlah, semua warga dalam keadaan baik,” ujar Bupati.

Baca Juga :  Sat Res Narkoba Polres Tanah Datar Kembali Amankan Satu Orang Terduga Pelaku Penyalahgunaan Narkotika

Menurut Bupati Eka Putra, pengungsian dimulai sejak pukul 7 malam karena hujan deras dan naiknya debit air sungai. Dia juga mengapresiasi respons cepat masyarakat dalam menghadapi bencana alam.

“Sangat bagus melihat masyarakat tanggap dan cerdas dalam menghadapi situasi darurat. Mereka langsung mengungsi begitu melihat air naik. Ini sesuai dengan apa yang kita harapkan, bahwa masyarakat tidak menunggu peringatan lebih lanjut untuk mengungsi,” tambahnya.

Bupati Eka Putra juga memastikan ketersediaan logistik untuk warga yang mengungsi, serta berencana mengirimkan bantuan tambahan ke lokasi pengungsian pada pagi hari, melalui koordinasi dengan Wali Nagari dan Kepala Jorong.

Sementara itu, Wali Nagari Rambatan, Irzon, menjelaskan bahwa jumlah warga yang mengungsi malam itu mencapai 138 jiwa.

Baca Juga :  Mensos Risma: Posko Pengungsian Harus Jauh dari Jalur Lahar Dingin Marapi

“Masyarakat kami semakin tanggap setelah pengalaman bencana sebelumnya. Mereka sudah siap dengan tempat pengungsian dan bertindak cepat ketika melihat bahaya air naik,” jelas Irzon.

Berita ini mencerminkan respons yang tanggap dari pemerintah dan masyarakat setempat dalam menghadapi ancaman banjir akibat curah hujan yang tinggi di Tanah Datar.

Tinggalkan Balasan