
Salingka Media – Bupati Pasaman Barat, Yulianto, menunjukkan kepedulian langsung terhadap warganya dengan mendatangi kediaman keluarga almarhum Depi Pahrizi (47), korban meninggal dunia akibat serangan buaya. Kunjungan berlangsung pada Jumat pagi, 16 Mei, di Jalan Sumba, Jorong Sumba Timur, Nagari Taluak Ambun, Kecamatan Lembah Melintang.
Tragedi serangan buaya di Taluak Ambun ini menggugah perhatian banyak pihak, termasuk pimpinan daerah. Dalam kunjungannya, Bupati Pasaman Barat menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada pihak keluarga. Dengan suara tenang, Yulianto mengungkapkan dukacita mendalam atas peristiwa memilukan yang menimpa Depi Pahrizi.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujar Bupati Yulianto saat berada di lokasi.
Tak hanya menyampaikan simpati, Bupati Pasaman Barat juga memanfaatkan momentum ini untuk mengingatkan warga sekitar—terutama yang tinggal di dekat aliran sungai—agar meningkatkan kewaspadaan. Ia menyoroti perlunya perhatian khusus terhadap anak-anak agar tidak bermain di sekitar sungai, mengingat ancaman serangan buaya masih nyata.
“Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua agar lebih waspada, baik orang tua maupun anak-anak. Sungai bukan hanya tempat bermain atau mencari nafkah, tetapi juga habitat satwa liar yang bisa membahayakan,” pesannya.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa Pemerintah Daerah akan terus berupaya memperkuat langkah-langkah mitigasi dan keselamatan masyarakat. Ia menyebut pentingnya sinergi antara instansi terkait dalam menangani potensi konflik manusia dengan satwa liar.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar sistem penanganan terhadap ancaman satwa liar bisa ditingkatkan, baik dari segi kecepatan maupun efektivitasnya,” tutup Bupati Pasaman Barat itu.