Opini  

ERY MEFRI ‘SENIMAN SELALU DISINGKIRKAN’

ERY MEFRI ‘SENIMAN SELALU DISINGKIRKAN’
ERY MEFRI ‘SENIMAN SELALU DISINGKIRKAN’ (Dok. Dewan Jalanan)

Padang, Salingka Media – Nan Jombang Group menggelar pertunjukkan tari kontemporer yang berjudul ‘NAFAS’ oleh Filhamzah Group, di Gedung Manti Menuik Ladang Tari Nan Jombang Balai Baru kota Padang, dalam kesempatan tersebut turut diundang calon walikota padang Fadly Amran bersama tim relawan pemenangan FADER Selasa (3/9).

Pertunjukkan ini diperagakan oleh enam penari remaja dengan berjalan pelan membawa lampu yang diiringi musik yang seirama dengan detak jantung senada dengan lampu yang berkedip seperti detak jantung dan nafas berhembus yang membuat suasana menjadi hening dan tegang. Tari ini menceritakan arti nafas menjadi hal yang paling dalam kehidupan kita.

Ery Mefri sebagai pimpinan Nan Jombang Group dalam kesempatan tersebut menyampaikan keresahan beliau terhadap kondisi para seniman dan budayawan di Sumatera Barat saat ini.

Ery Mefri mengatakan seniman selalu disingkirkan oleh pemerintah di hadapan Fadly Amran dan kawan kawan. Meski demikian festival ini terus berlanjut sejak 13 tahun silam walaupun covid 19 melanda.

Beliau mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Gedung Kebudayaan Sumatera Barat saat ini yang terbengkalai akibat kasus dugaan kondisi ditambah pengalihan fungsi salah satu gedung untuk industri perhotelan.

Sehingga rumah tempat kami berkarya dirampas oleh Pemprov Sumatera Barat, dimana sebuah rezim pemerintah telah memusnahkan budaya di Sumbar sendiri.

Baca Juga :  Wujudkan Indonesia Emas 2045, Pemda Pasbar Terus Bina Generasi Mudanya

Ery berharap dan mendoakan Fadly Amran dapat memimpin kota padang kedepan, karena Ery yakin Fadly Amran sebagai salah satu pelaku kesenian yang pernah memimpin kota Padang Panjang dimana kota tersebut ada Institute kesenian dan ekosistem keseniannya.

Fadly Amran mengatakan dimana pembangunan sebuah kota harus punya jati diri dimana berkesenian adalah bentuk penyampaian jati diri.

Bagi orang yang datang dalam satu kawasan kota, mereka ingin mempelajari kreativitas masyarakat sekitar khususnya seniman.

Fadly berharap permasalahan saat ini tentu menjadi perhatian kita bersama dan menjadi sebuah suara untuk mengkritik apa yang sudah di lakukan oleh pemerintah saat ini dan bersama sama mencarikan sebuah solusi agar Rumah Budaya yang ada di kota padang bisa dibangun sesuai harapan para seniman dan budayawan.

Tinggalkan Balasan