
Salingka Media, NTT – Gempa kuat mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (2/11), pukul 05.04 waktu setempat atau WITA.
Kekuatan fenomena geologi ini mencapai magnitudo (M) 6,6. Warga panik saat kejadian terjadi dini hari.
Perkembangan terakhir pada pukul 06.00 WIB, Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan adanya kepanikan warga di beberapa wilayah.
Gempa dirasakan kuat pada periode waktu berbeda, seperti di Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), dan Rote Ndao.
BNPB terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah terdampak.
Laporan yang diterima dari Kabupaten Kupang, BPBD setempat menyebutkan, guncangan kuat tersebut berlangsung selama 2 hingga 5 detik. Warga di sana berhamburan keluar rumah.
Sementara di Kabupaten TTS, getaran sedang dirasakan warga sekitar 1 hingga 3 detik.
Hal serupa juga dialami warga Kabupaten Rote Ndao, warga merasakan durasi yang lebih lama, BPBD setempat menginformasikan guncangan berlangsung 5 hingga 6 detik.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak pasca gempa dari kawasan tersebut.
Meski demikian, tim reaksi cepat BPBD masih memantau situasi di lapangan.
Parameter yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berkekuatan M6,6 dengan kedalaman 10 km.
Episentrum gempa berada 24 km tenggara Kota Kupang atau 41 km barat daya Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.
BMKG menyebut kejadian tersebut tidak berpotensi tsunami.
Dilihat dari kekuatan yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI), Kupang terpantau VI MMI, TTS Kabupaten IV-V MMI, Rote, Waingapu dan Alor III MMI, serta Lembata dan Larantuka II MMI. BMKG menggambarkan VI MMI sebagai guncangan yang dirasakan seluruh warga.
Hampir semua orang kaget dan lari keluar, plester dinding terlepas dan cerobong asap pabrik rusak, rusak ringan. Berdasarkan kajian inaRISK, wilayah NTT mempunyai potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
Sebanyak 22 kabupaten di provinsi ini mempunyai potensi bahaya tersebut, termasuk wilayah di atas yang dilaporkan berguncang.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
Pasca kejadian, warga diminta memastikan kondisi struktur bangunan yang terkena gempa.
Selain itu, jangan terprovokasi dengan berita bohong atau hoax yang biasa terjadi pada situasi krisis atau pasca gempa terjadi.
(BNPB)
(Hms)