Salingka Media, Pasaman Barat – Ratusan Korban Gempa Talamau lakukan aksi demo disekitar Kantor Bupati Pasaman Barat. Ratusan warga korban gempa Talamau mendesak Bupati Pasaman Barat untuk segera merealisasikan pembangunan hunian pasca gempa Februari tahun 2022 lalu.
Warga korban gempa kecewa, karena sampai saat ini belum menerima bantuan yang telah dianggarkan oleh BNPB pusat.
Aksi unjuk rasa tersebut nyaris berujung ricuh ketika massa memaksa masuk ke kantor bupati karena dihalang-halangi petugas keamanan.
“Para pendemo meminta dialog dengan bupati mengenai dana yang dijanjikan. Bupati dan Wabup serta Sekda sedang tidak berada di tempat,” kata Kaban Kesbangpol, Devi Irawan di Simpang Empat, Senin (9/1/2023).
Sementara itu Koordinator Aksi, Mashendy dalam orasi nya menyebutkan, aksi yang dilakukan mereka karena pemerintah tak kunjung mencairkan dana bantuan untuk korban gempa.
“Kami sangat kecewa dengan bupati, dikarenakan sampai saat ini yang sudah sekitar 1 tahun kami belum menerima dana yang di janjikan sebesar 50 juta, guna untuk membangun rumah kami yang porak poranda,” sebutnya.
Untuk itu mereka berharap melalui aksi yang dilakukan untuk mempercepat pencairan dana bantuan rumah sebesar Rp50 juta untuk rusak berat, Rp25 juta rusak sedang, dan Rp10 juta untuk rumah rusak ringan.
“Kami minta segera realisasikan, karena sampai saat ini masih banyak masyarakat yang tinggal di huntara huntara,” ungkapnya.
“Kami akan tetap bertahan sampai bupati menemui kami. Walaupun kami harus mendirikan tenda,” sambungnya.
Hingga pukul 15.10 WIB aksi demo masih berlangsung. Aksi tersebut berjalan dengan damai dan lancar. Puluhan petugas dari Polres Pasaman Barat tampak menjaga aksi damai itu berlangsung.
Dapatkan update berita salingkamedia.com di akun facebook salingka media @salingkamedia serta twitter salingka media @salingkamedia dan ikuti juga kami di Google News pada link ini Salingka Media Google News