Salingka Media – Langkah maju menuju era digitalisasi Rupiah semakin jelas dengan pengungkapan terbaru dari Bank Indonesia (BI). Elyana Widyasari, Performance Manager di Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI, mengonfirmasi bahwa proyek Rupiah Digital masih dalam proses pengembangan yang melibatkan berbagai pihak terkait.
“Saat ini, BI sedang aktif mendengarkan masukan dari para pemangku kebijakan terkait proyek garuda kami. Kami memberikan perhatian khusus pada masukan dari berbagai stakeholder,” ungkapnya dalam sebuah diskusi dengan wartawan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Elyana menjelaskan bahwa dalam mengembangkan Rupiah Digital, BI juga memperhatikan langkah-langkah serupa yang diambil oleh negara lain dalam menghadapi era digitalisasi mata uang. Namun, ia menegaskan bahwa setiap langkah diambil dengan hati-hati.
“Kami tidak hanya melihat perkembangan mata uang digital, tetapi juga pertumbuhan kriptokurensi sebagai alat pembayaran alternatif,” katanya.
Terkait risiko yang mungkin muncul, Elyana menyoroti tantangan dalam mengontrol mata uang digital dan kriptokurensi.
“Setiap inovasi pasti memiliki risiko tersendiri, dan kami sadar akan hal tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya, BI telah menetapkan target bahwa pada tahun 2024 Rupiah Digital akan memasuki tahap baru dengan peluncuran versi uji coba (POC). Juda Agung, Deputi Gubernur BI, menjelaskan bahwa tahap POC merupakan langkah krusial sebelum peluncuran resmi dilakukan.
“Pada tahun 2024, kami berencana untuk memulai tahap uji coba. Ini merupakan langkah penting dalam memvalidasi konsep dan kesiapan teknis sebelum kami melanjutkan ke tahap berikutnya,” ungkap Juda Agung.
Menurutnya, Rupiah Digital akan menjadi satu-satunya alat pembayaran digital yang diakui secara resmi di Indonesia.
“Kami bertekad untuk menjadikan Rupiah Digital sebagai standar pembayaran digital di Indonesia,” tegasnya.