Salingka Media, Cikampek – Petani Minelial Siap Berkolaborasi Dengan Program Makmur Pupuk Indonesia kata Kinanjar Laksamana Fadli.
Sebagai seorang Petani Milenial, Kinan yang berasal dari Payakumbuh, sangat tertarik dengan adanya Program Makmur tersebut.
“Perlu keterlibatan, peranan dan perhatian khusus dalam membangun regenerasi di sektor pertanian, mengikut sertakan petani-petani muda, petani milenial yang sudah terlibat di bisnis pertanian, terutama dalam program yang di gadang oleh salah satu perusahaan BUM yaitu Pupuk Indonesia dengan nama MAKMUR”, kata Kinan saat ditemui oleh awak media di penginapanya.
“Program Makmur adalah sebuah terobosan yang sangat bagus dan sangat menguntungkan petani”, tambahnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa kemarin Sabtu 11-11 Pupuk Indonesia mengadakan Jambore Makmur pertamanya di Cikampek, Jawa Barat, diarea PT.Pupuk Kujang.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh mitra makmur, perusahaan pendamping baik dari swasta maupun pemerintah dan petani seluruh Indonesia.
Pemerintah terus mendorong penguatan strategi dalam mengantisipasi ancaman krisis pangan dan menjaga ketahanan pangan nasional, salah satunya melalui pengembangan ekosistem pangan hulu dan hilir.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, ekosistem pangan yang dibangun harus melibatkan semua stakeholder dalam proses hulu hilir.
Dalam kesempatan yang sama, Asdep Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon mengatakan, kehadiran BUMN pangan dalam penguatan ekosistem pangan sangat penting.
Ia menyebut dua aspek di hulu yang terus dikuatkan yaitu penggunaan benih dan teknologi pertanian, sementara di hilir peran penting Badan Pangan Nasional dalam mendukung hilirisasi produk melalui upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Sementara itu, Dirut PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan berbagai tantangan di sektor pertanian harus dihadapi melalui semangat kolaborasi.
Karena itu, selaras dengan tema Jambore Makmur yaitu “Kolaborasi Memakmurkan Petani Indonesia”, ia mengajak perbaikan ekosistem budidaya pertanian yang baik dan berfokus pada penguatan akses petani terhadap teknologi, modal, dan pasar.(#)
Petani Milenial/Jambore Makmur