
Salingka Media – Gelombang panas dan kondisi kering memicu kebakaran hutan dahsyat di beberapa provinsi di Kanada bagian barat sejak awal pekan ini 14/5/24. Ribuan warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka karena api yang kian membesar, mengancam pemukiman dan infrastruktur.
Salah satu kebakaran terparah terjadi di Fort Nelson, British Columbia, di mana api telah menghanguskan area seluas 10.000 hektar. Pejabat setempat memperingatkan bahwa kota tersebut berisiko hancur lebur jika api terus meluas. Lebih dari 2.500 penduduk telah dievakuasi dan otoritas memperkirakan jumlahnya akan terus bertambah.
Kebakaran lain juga terjadi di dekat Fort McMurray dan Grande Prairie di Alberta, serta di Manitoba, di mana sekitar 500 orang di komunitas Cranberry Portage telah dievakuasi. Asap tebal dari kebakaran ini telah menyelimuti sebagian wilayah Kanada dan bahkan mencapai beberapa negara bagian di Amerika Serikat.
Menurut Pusat Kebakaran Hutan Antarlembaga Kanada (CIFFC), sebagian besar kebakaran terkonsentrasi di Danau Parker, British Columbia. Cuaca panas dan kering, serta angin kencang, memperparah situasi dan membuat api sulit dikendalikan.
Kebakaran hutan di Kanada bukan hal baru, namun tahun ini diprediksikan akan menjadi salah satu musim kebakaran terburuk. Hal ini disebabkan oleh kombinasi antara perubahan iklim yang menyebabkan musim panas lebih panas dan kering, serta pengurangan anggaran untuk pemadam kebakaran di beberapa provinsi.
Pemerintah Kanada telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk memadamkan api, termasuk pesawat pemadam kebakaran, helikopter, dan petugas pemadam kebakaran. Namun, upaya ini terhambat oleh kondisi cuaca yang ekstrem dan luasnya wilayah yang terbakar.
Kebakaran hutan di Kanada menimbulkan dampak yang signifikan, tidak hanya bagi lingkungan dan ekonomi, tetapi juga bagi kesehatan masyarakat. Asap tebal dari kebakaran dapat menyebabkan masalah pernapasan, jantung, dan mata.