
Baca artikel detiknews, “Terbongkar Kebohongan Israel soal Terowongan Hamas” selengkapnya https://news.detik.com/internasional/d-7882908/terbongkar-kebohongan-israel-soal-terowongan-hamas.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Salingka Media – Di tengah kabut tebal konflik yang tak kunjung reda, satu demi satu kisah di balik layar mulai muncul ke permukaan. Kali ini, giliran Israel yang tersorot. Sebuah laporan investigasi dari lembaga penyiaran publik mereka sendiri, KAN, justru membeberkan kenyataan yang bertolak belakang dengan narasi resmi pemerintah Tel Aviv soal “terowongan besar Hamas” di Koridor Philadelphi, perbatasan antara Gaza dan Mesir.
Masih ingat Agustus tahun lalu, ketika dunia disuguhi foto-foto hitam-putih dari militer Israel yang katanya menunjukkan sebuah terowongan raksasa buatan Hamas? Waktu itu, media-media menulisnya sebagai “penemuan strategis besar”. Tapi sekarang, cerita itu mulai retak.
Menurut KAN, yang merilis hasil penyelidikannya belum lama ini, struktur yang digembar-gemborkan itu ternyata cuma kanal dangkal, bukan terowongan militer. Bayangkan—kedalamannya hanya sekitar satu meter. Nggak lebih dalam dari parit saluran air biasa. Tapi digoreng sedemikian rupa hingga tampak seperti fasilitas militer bawah tanah.
Lebih mengejutkan lagi, pengakuan datang dari dalam negeri sendiri. Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, tak menyangkal hasil investigasi itu. Ia bahkan menyebut bahwa seluruh narasi tentang “terowongan Hamas” itu sengaja dibangun untuk menunda kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok tersebut.
“Bukan terowongan, cuma kanal yang ditutup tanah,” ungkap Gallant dalam wawancara yang dikutip oleh KAN. Ia menjelaskan bagaimana foto-foto yang dirilis saat itu sengaja dipakai untuk melebih-lebihkan signifikansi Koridor Philadelphi—yang notabene adalah lahan sempit di antara Gaza dan Mesir—seolah-olah punya nilai strategis besar.
Motifnya? Untuk membangun narasi bahwa Hamas sedang menggali jalur bawah tanah menuju Mesir, sehingga alasan Israel bertahan di kawasan itu tetap kuat. Padahal, kata KAN, ini lebih soal propaganda ketimbang realita di lapangan.
Lucunya (atau tragisnya?), hingga hari ini, belum ada komentar resmi dari militer Israel soal temuan KAN ini. Seolah-olah diam lebih baik daripada menjelaskan.
Netanyahu sendiri sempat berkoar bahwa pasukan Israel akan tetap di Koridor Philadelphi meskipun ada tekanan internal dari kalangan keamanan mereka sendiri. Namun jika laporan KAN ini benar, maka publik layak mempertanyakan: seberapa besar kebohongan lain yang belum terungkap?
Sementara itu, Hamas masih bersikeras soal syarat mereka: gencatan senjata penuh dan penarikan total pasukan Israel dari Gaza sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan. Di sisi lain, narasi palsu seperti ini justru berpotensi makin memperkeruh proses negosiasi.