Jenis-Jenis Politik di Indonesia yang Mempengaruhi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Jenis-Jenis Politik di Indonesia yang Mempengaruhi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Jenis-Jenis Politik di Indonesia yang Mempengaruhi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Image by Freepik)

Salingka Media – Indonesia memiliki sistem politik yang kompleks, di mana berbagai bentuk dan jenis politik dapat ditemukan. Sistem politik di Indonesia tidak hanya mengacu pada institusi formal pemerintahan, tetapi juga pada bagaimana kekuatan-kekuatan politik bekerja, pengaruh ideologi, dan proses pengambilan keputusan. Berikut adalah beberapa jenis politik yang umum dikenal di Indonesia:

1. Politik Demokrasi

Demokrasi adalah sistem politik yang dianut oleh Indonesia sejak reformasi tahun 1998. Bentuk pemerintahan demokrasi di Indonesia adalah demokrasi Pancasila, yang memadukan nilai-nilai demokrasi dengan ideologi Pancasila. Sistem ini menjunjung tinggi hak-hak warga negara untuk berpartisipasi dalam pemerintahan, termasuk melalui pemilihan umum (Pemilu) yang dilaksanakan secara bebas dan adil setiap lima tahun. Demokrasi di Indonesia saat ini memberikan ruang bagi kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan pengawasan terhadap kekuasaan pemerintah.

Sumber: Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Pancasila sebagai Dasar Negara.

2. Politik Pluralisme

Politik pluralisme mengakui keberagaman ideologi dan pandangan politik di dalam masyarakat. Indonesia adalah negara dengan masyarakat multietnis, multireligius, dan multikultural. Oleh karena itu, pluralisme menjadi bagian penting dari kehidupan politik Indonesia. Sistem ini mengakomodasi berbagai pandangan dan memungkinkan adanya partisipasi politik dari kelompok-kelompok minoritas. Partai politik di Indonesia mewakili berbagai kepentingan masyarakat, termasuk agama, etnis, dan kelompok lainnya.

Sumber: LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Studi Multikulturalisme dan Pluralisme dalam Politik Indonesia.

3. Politik Oligarki

Oligarki adalah suatu kondisi di mana kekuasaan politik dan ekonomi dikuasai oleh segelintir kelompok elit. Meski Indonesia secara resmi adalah negara demokrasi, namun praktik oligarki masih ada di Indonesia. Sebagian analis politik berpendapat bahwa para elit politik dan pengusaha besar sering kali memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan politik dan kebijakan. Oligarki dalam politik Indonesia ini sering dianggap melemahkan demokrasi karena kepentingan umum terkadang dikalahkan oleh kepentingan kelompok elit.

Sumber: Winters, Jeffrey A., Oligarchy (2011).

4. Politik Identitas

Politik identitas adalah jenis politik yang menekankan pada identitas kelompok tertentu, seperti agama, suku, atau budaya, untuk meraih dukungan politik. Di Indonesia, politik identitas sering kali muncul dalam kontestasi politik, terutama saat pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah. Penggunaan politik identitas ini kadang dianggap sebagai upaya untuk memperoleh dukungan dengan mengeksploitasi perbedaan-perbedaan di masyarakat. Namun, politik identitas juga dianggap sebagai bentuk ekspresi dari identitas kolektif.

Baca Juga :  Gugatan Pilkada Siak Menuai Polemik, Irving Bakal Cabut di Sidang MK

Sumber: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Identitas dalam Politik Indonesia.

5. Politik Paternalistik

Politik paternalistik adalah bentuk politik yang mengandalkan hubungan antara pemimpin dengan masyarakat, di mana pemimpin dipandang sebagai figur ayah yang melindungi dan mengarahkan masyarakat. Politik paternalistik ini sering kali terlihat di beberapa daerah di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah dengan budaya tradisional yang kuat. Pemimpin dianggap sebagai panutan yang harus dihormati dan diikuti. Seringkali, politik ini mempengaruhi pilihan masyarakat dalam pemilu berdasarkan hubungan personal daripada program atau ideologi.

Sumber: Geertz, Clifford, The Religion of Java (1960).

6. Politik Populisme

Populisme adalah jenis politik yang berupaya menarik simpati masyarakat dengan menonjolkan isu-isu yang dekat dengan rakyat dan mengkritik elite politik. Di Indonesia, politik populisme seringkali muncul dalam retorika kampanye, di mana kandidat mencoba mengedepankan kesederhanaan dan pro-rakyat. Politik ini bisa menjadi populer di kalangan masyarakat yang merasa tidak puas dengan kebijakan atau kinerja pemerintah yang ada.

Sumber: Mudde, Cas & Kaltwasser, Cristóbal Rovira, Populism: A Very Short Introduction (2017).

7. Politik Pragmatik

Politik pragmatik adalah bentuk politik yang berfokus pada hasil dan kepentingan praktis dibandingkan dengan ideologi atau prinsip. Di Indonesia, politik pragmatik sering terjadi dalam koalisi antarpartai, di mana partai-partai bergabung untuk membentuk pemerintahan demi kepentingan politik yang lebih besar. Koalisi antarpartai ini seringkali dilakukan demi mendapatkan dukungan di parlemen atau untuk memastikan stabilitas pemerintahan.

Sumber: Carnegie, Paul J., Democracy, Development, and Decentralization in Southeast Asia (2010).


Artikel di atas memberikan gambaran umum tentang jenis-jenis politik di Indonesia yang berkembang seiring perubahan zaman dan situasi politik di dalam negeri. Dengan mengetahui jenis-jenis politik ini, masyarakat diharapkan lebih memahami dinamika politik di Indonesia dan mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik secara lebih bijak.

Tinggalkan Balasan