Salingka Media – Kabar duka mengacaukan warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis dini hari (16/5). Imam mushola di kebon jeruk Ustadz Saidi, imam Mushola Al-Ikhlas, ditemukan tak bernyawa dengan luka tusukan di sekitar tempat wudhu mushola. Peristiwa ini diduga terjadi saat Ustadz Saidi tengah mempersiapkan diri untuk sholat subuh.
Menurut penuturan Pak Udin, warga sekitar yang sering beribadah di Mushola Al-Ikhlas, Ustadz Saidi biasanya terlihat lebih awal dibandingkan jamaah lain. “Biasanya beliau [Ustadz Saidi] datang sekitar jam 4.30 pagi untuk pembersihan-bersih mushola dan persiapan sholat subuh,” ujar Pak Udin kepada wartawan.
Sekitar pukul 04:45 WIB, warga dikejutkan dengan teriakan histeris dari arah mushola. Saat berlari menuju sumber suara, mereka mendapati Ustadz Saidi sedang bersimbah darah di tempat wudhu. “Ada yang berteriak ‘Pak Ustadz ditusuk!’. Pas saya sampai, beliau sudah terjadi begitu,” tutur Bu Aminah, warga lainnya, dengan suara bergetar.
Dugaan sementara, pelaku melancarkan aksinya saat Ustadz Saidi sedang berwudhu. Saksi mata yang tak ingin disebutkan namanya mengaku melihat seorang pria berlari keluar area mushola dengan tergesa-gesa sesaat sebelum teriakan terdengar.
“Saya lagi di warung dekat mushola, ngelihat ada orang lari keluar kayaknya buru-buru gitu. Awalnya saya nggak curiga apa-apa. Tapi nggak lama kemudian denger teriakan,” ungkapnya.
Warga sekitar yang panik langsung melarikan diri Ustadz Saidi ke Rumah Sakit Graha Kedoya. Namun nyawa sang imam tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.
“Kami menerima pasien dengan luka tusukan di bagian dada dan perut. Meski tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin, nyawa pasien tidak bisa diselamatkan,” jelas Dr. Nadia, juru bicara Rumah Sakit Graha Kedoya, saat dikonfirmasi.
Kematian Ustadz Saidi yang dikenal sebagai pribadi yang ramah dan baik hati menjadi pukulan telak bagi warga sekitar. “Beliau orangnya baik, suka ngajar ngaji anak-anak. Nggak pernah ada masalah sama siapa pun,” lirih Pak Udin.
pihak kepolisian (pihak kepolisian merujuk pada kepolisian) hingga kini masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan.
“Kami sedang mengumpulkan keterangan saksi mata dan olah TKP untuk bisa mengidentifikasi pelaku. CCTV di sekitar mushola juga sedang kami periksa,” ujar Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Asep Rahman, saat ditemui di lokasi kejadian.
Tragedi berdarah ini meninggalkan duka yang mendalam dan menimbulkan rasa waspada di kalangan masyarakat.