Militer Israel Mengakui Serangannya Menewaskan Pekerja Organisasi Bantuan Kemanusiaan

Militer Israel Mengakui Serangannya Menewaskan Pekerja organisasi bantuan kemanusiaan
Militer Israel Mengakui Serangannya Menewaskan Pekerja organisasi bantuan kemanusiaan

Salingka Media, Jakarta – Militer Israel pada Jumat (5/4) mengakui dalam pernyataannya bahwa serangannya yang menewaskan tujuh pekerja organisasi bantuan kemanusiaan World Central Kitchen (WCK) adalah “kesalahan besar yang berasal dari kegagalan serius yang disebabkan oleh kesalahan identifikasi dan kesalahan dalam pengambilan keputusan.

” Serangan udara Israel pada Senin (1/4), seperti dilansir Xinhua, Sabtu, menyasar konvoi badan amal nirlaba bantuan pangan di Jalur Gaza, yang mengakibatkan tewasnya tujuh pekerja WCK asal Australia, Kanada/Amerika Serikat.

(berkewarganegaraan ganda), Gaza, Polandia dan Inggris.

Dalam sebuah pernyataan yang memaparkan hasil penyelidikan utama, militer Israel mengatakan bahwa pasukannya mengidentifikasi dua pria bersenjata dalam konvoi tersebut, dan setelah kendaraan tersebut meninggalkan depot bantuan, seorang komandan Israel “secara keliru berasumsi” bahwa orang-orang bersenjata tersebut adalah militan Hamas.

Baca Juga :  Aksi May Day 2024 : Ribuan Buruh Serukan Pembatalan Omnibus Law dan Penghapusan Outsourcing

Menurut penyelidikan, militer tidak mengakui kendaraan tersebut sebagai kendaraan yang berafiliasi dengan WCK, dan “mereka mengizinkan serangan tersebut setelah yakin bahwa mereka menargetkan anggota bersenjata Hamas, bukan pekerja WCK.”

Namun, menurut WCK, semua kendaraan yang menjadi sasaran ditandai dengan jelas logo organisasi di bagian atas dan samping, dan pergerakannya telah dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak militer.

Sebagai tanggapan, WCK mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya bahwa langkah yang diambil adalah “sebuah langkah maju yang penting.”

Namun, WCK kembali menyerukan pembentukan komisi independen untuk menyelidiki pembunuhan tersebut.

“IDF tidak dapat menyelidiki kegagalannya sendiri di Gaza secara kredibel,” kata WCK.

Serangan terhadap kendaraan bantuan adalah “serangan yang melanggar prosedur operasi standar,” kata pernyataan itu.

Baca Juga :  Satgas Yonarmed 10/Bradjamusti Gagalkan Penyelundupan Sabu 10 Kilogram

Militer mengumumkan bahwa beberapa tindakan disipliner akan diambil.

Kepala Staf Umum Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi, akan menegur Komandan Komando Selatan (Southern Command) atas tanggung jawab keseluruhan atas insiden tersebut.

Selain itu, seorang komandan divisi juga akan ditegur, dan militer akan memulai prosedur untuk memberhentikan dua komandan brigade.

Pernyataan itu tidak menyebutkan niat untuk mendakwa siapa pun yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Sebagai tanggapan, WCK mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya bahwa langkah yang diambil adalah “sebuah langkah maju yang penting.”

Namun, WCK kembali menyerukan pembentukan komisi independen untuk menyelidiki pembunuhan tersebut.

“IDF tidak dapat menyelidiki kegagalannya sendiri di Gaza secara kredibel,” kata WCK.

Baca Juga :  Menhan Prabowo Beri Pembekalan Kepada Calon Dubes LBBP RI

Organisasi tersebut menyatakan bahwa hasil penyelidikan jelas menunjukkan bahwa IDF “telah mengerahkan kekuatan mematikan tanpa memperhatikan protokol, rantai komando, dan aturan keterlibatannya sendiri.

IDF mengakui bahwa tim kami telah mengikuti semua prosedur komunikasi yang benar.

Video IDF sendiri tidak menunjukkan alasan sama sekali untuk melepaskan tembakan ke arah konvoi personel kami, yang tidak membawa senjata dan tidak menimbulkan ancaman.”

“Tanpa perubahan sistemis, akan ada lebih banyak kegagalan militer, lebih banyak permintaan maaf, dan lebih banyak keluarga yang berduka,” kata organisasi tersebut.

 

 

Sumber: Antara/Xinhua/Ade P Marboen

Tinggalkan Balasan