
Salingka Media – Tim Ekspedisi Padang-Solok Berjalan kaki lewati Hutan Belantara menelusuri perjalanan pejuang Batalyon Harimau Kuranji waktu dulu mengusir Para Penjajah. Walikota Padang Hendri Septa melepas pemberangkatan 35 tim ekspedisi jalur tempur Padang-Solok di halaman kantor KAN Pauh IX Kuranji, pada Sabtu (9/12/2022). Ekspedisi dipimpin anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman, mereka meninggalkan kampung Guo Kuranji untuk menjelajahi hutan serta Bukit Barisan dan tiba di Koto Sani, kabupaten Solok pada 14 Desember 2022.
“salah satu upaya untuk mempelajari apa yang telah dilakukan nenek moyang saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, terutama yang dilakukan Harimau Kuranji untuk mengusir penjajah” tutur Hendri Septa dalam sambutannya
Wakil Walikota Hendri Septa mengatakan, “Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan semangat bela negara dan mengingatkan kita akan jasa para pejuang kita untuk mengusir penjajah. Terakhir, Wako Hendri Septa, berpesan kepada tim ekspedisi Perjuangan Padang – Solok untuk menjaga kesehatan.
“Semoga ekspedisi ini berjalan dengan lancar dan selamat sampai tujuan,” harap Hendri Septa.
Jalur Pertempuran Padang-Solok dimulai di Lubuk Tempurung, kampung Guo, kelurahan Belimbing, Kecamatan Kuranji, dan berakhir di Nagari Koto Sani, Kabupaten Solok. Tim yang berjumlah 35 orang berasal dari berbagai unsur, antara lain komunitas flora dan fauna, komunitas arkeologi, Mapala, tim medis, komunitas peduli sejarah dan budaya, tim jelajah cagar budaya Kota Padang dan komunitas pecinta reptil dan amfibi, Dari 9 Desember hingga 14 Desember 2022.
Hari ke-2 Tim Ekspedisi Padang-Solok Kuranji Sudah Sampai di Camp 2

Tim Ekspedisi Padang-Solok melewati Bukit Barisan dari Kuranji ke Koto Sani, Solok masuk pada hari kedua.
“Ekspedisi Padang-Solok sebanyak 35 orang telah tiba di Camp 2, kondisi tim secara keseluruhan dalam keadaan baik” tutur Evi Yandri Anggota DPRD Sumbar pada akun Facebook miliknya
Dalam akun FB-nya dari anggota DPRD Sumbar Fraksi Gerindra ini juga menginginkan doa dari masyarakat agar perjalanan berjalan lancar sesuai rencana.
Rute Padang-Solok jalur tersebut tidak kita lewati dengan jalur lintas Sumatera yang ada pada saat sekarang ini, melainkan jalur yang kita tempuh adalah jalur yang membelah hutan belantara Bukit Barisan yang dari kuranji kota padang menuju Solok.
Saat berangkat, Evi Yandri juga mengatakan bahwa kegiatan ini bukan untuk melepaskan kegemarannya di alam liar yang bebas, bukan untuk pamer gagah – gagahan juga, tetapi khusus untuk menjelajahi daerah-daerah yang dilalui para pejuang di masa lalu terutama Batalyon Harimau Kuranji.
“Ketika Jalan Padang-Solok dan Jalan Padang-Bukittinggi dikuasai oleh penjajah saat itu, para pejuang kita memasuki hutan Bukit Barisan ke arah Solok untuk menghindari kejaran penjajah dan menyusun strategi untuk menyerang lagi.’ katanya.
Pada Senin 12 Maret 2022, hari keempat tim Ekspedisi yang dipimpin DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman melanjutkan perjalanan di tengah hutan yang tanahnya masih basah bekas hujan semalam.

Air hujan masih menumpuk di semak-semak di antara pepohonan tinggi menjulang di punggung Bukit Gadang. Menurut ketua rombongan, semalam ia mendirikan tenda untuk menghemat tenaga dan beristirahat sebelum tiba di titik penjemputan Kabupaten Solok. Setelah sarapan, rombongan meninggalkan Camp III dan mengikuti jalan menuju Solok yang jalannya menurun.
Evi Yandri, niat dan semangat rombongan tetap dengan tujuan mengikuti jalur ekspedisi Padang-Solok. Waktu target 6 hari tinggal 2 hari lagi, Selasa hingga Rabu (13 atau 14 Desember 2022). Artinya, pada Selasa, dengan harapan hari kelima (13 Desember 2022), rombongan masuk ke Kabupaten Solok.
Sebagai bukti, rombongan dilaporkan Senin sore dari markas utama di Kuranji, Kota Padang, dimana rombongan yang masih berjumlah 35 orang itu meninggalkan Bukit Gadang dan mulai berjalan menyusuri Bukit Sitinjau Lauik.
Bukit Sitinjau Lauik Kawasan ini masuk dalam wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Solok untuk memastikan petunjuk peta tersebut diikuti. Usai istirahat dan makan siang, rombongan berada di antara tanda jejak (TJ) 17 TJ 18, Bukik Sitinjau Lauik.
Jika tidak ada halangan atau aral melintang, rombongan akan tiba pada Rabu (14/12/22) di lokasi yang disepakati, Jorong Ujuang Ladang Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok.
Bisa dideskripsikan bagi sekelompok pecinta alam, mendaki gunung melintasi hutan belantara memberikan kesan yang unik dengan banyak cerita yang unik dan menarik. Mendaki gunung bisa jadi hanya sebuah tantangan dan memicu semangat untuk terus mendaki meski penuh dengan beban dalam berbagai kendala dengan keindahan yang luar biasa. Kepuasan dan penghargaan seringkali memicu perasaan yang mendalam pada semua pecinta alam. Pengalaman traveler berada di luar ruangan di tengah hutan belantara biasanya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata yang bisa menyemangati pendaki yang belum berpengalaman atau pemula.
Memasuki pegunungan dan hutan merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan dan memberikan banyak pelajaran bagi siapa saja yang pernah terlibat. Selain dapat menikmati keindahan alam yang ada, mendaki gunung dapat membawa hikmah bagi para pecinta alam seperti kerja sama tim, saling menghargai, syukur, dan perjuangan.
Laporan dari posko utama di Kuranji, Kota Padang menyebutkan, rombongan tersebut masuk ke kawasan Koto Sani Solok, pada Selasa (13/12/2022).
Lanjutannya pada artikel ini : 5 Hari 5 Malam Menembus Hutan Belantara yang Ekstrem, Ekspedisi Padang – Solok, dari Lubuak Tampuruang Menuju Koto Sani Solok Temuan yang jadi Catatan
Sumber : metrokini. com – prokabar. com – topsatu. com