Padang  

Korban Tenggelam di Sungai Batang Kalumpang Padang Ditemukan Tak Bernyawa oleh Tim Gabungan

Korban Tenggelam di Sungai Batang Kalumpang Padang Ditemukan Tak Bernyawa oleh Tim Gabungan – Dok. Humas

Salingka Media, Padang – Tim pencari gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, Basarnas, BPBD Kota Padang, serta bantuan warga setempat, akhirnya berhasil menemukan korban tenggelam di Sungai Batang Kalumpang, tepatnya di area Jembatan Simpang Kalumpang, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 15.40 WIB.

Korban bernama Muhamad Erlangga, pelajar berusia 11 tahun, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa setelah dinyatakan hilang sehari sebelumnya.

Kronologi Kejadian Tenggelamnya Korban

Insiden nahas ini bermula saat korban bersama dua orang temannya mandi di sungai pada Selasa sore (15/4/2025). Saat sedang berenang, Muhamad Erlangga yang ternyata tidak bisa berenang, mendadak tenggelam. Salah satu temannya sempat berupaya menyelamatkan dengan meraih tangannya, namun pegangan terlepas dan korban terbawa arus sungai yang cukup deras.

Segera setelah kejadian, teman-teman korban langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar dan memberi tahu pihak keluarga. Proses pencarian pun dimulai dengan metode penyisiran menggunakan perahu untuk menjangkau aliran sungai lebih luas.

Lokasi Penemuan dan Tindakan Lanjut

Setelah pencarian yang melibatkan banyak pihak dan alat bantu, korban akhirnya ditemukan dalam posisi tersangkut di antara batu-batu sungai, sekitar 100 meter dari titik awal tenggelam. Jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.

Setelah proses identifikasi dan pemeriksaan selesai, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka dan dimakamkan.

Baca Juga :  Kembali ke Kesatuan, Sekda Andree Algamar Komandoi Pasukan Penegak Perda Kota Padang

Imbauan Kepolisian untuk Warga Sekitar

Kapolsek Koto Tangah, Kompol Afrino, S.H., M.H., menyampaikan belasungkawa sekaligus mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan memperketat pengawasan terhadap anak-anak yang bermain di area sungai.

“Tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan, terutama terhadap anak-anak saat bermain di lokasi berbahaya seperti sungai. Kami berharap kejadian serupa tidak terulang lagi,” ujarnya.

Musim pancaroba dan aliran sungai yang tidak menentu bisa menjadi bahaya terselubung bagi warga. Terutama bagi anak-anak yang belum mahir berenang. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian ekstra dari orang tua maupun warga sekitar demi menghindari insiden serupa di masa mendatang.

Pencarian korban tenggelam Sungai Batang Kalumpang ini menjadi bukti sinergi antara aparat dan masyarakat dalam merespons bencana lokal. Kesadaran kolektif dan kewaspadaan bersama merupakan kunci utama dalam menjaga keselamatan lingkungan.

Tinggalkan Balasan