Koordinasi Pembuatan Ekohidrolika Kabupaten Agam 2022, Apa itu Ekohidrolika ?

Koordinasi Pembuatan Ekohidrolika Kabupaten Agam 2022, Apa itu Ekohidrolika ?
Koordinasi Pembuatan Ekohidrolika Kabupaten Agam 2022

Salingka Media, Agam – Koordinasi pembuatan Ekohidrolika Kabupaten Agam tahun 2022, Menurut situs Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta BPDASHL adalah instansi di bawah Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Pada tahun 2022 ini BPDASHL Agam Kuantan akan melaksanakan kegiatan pembuatan ekohidrolika, di Nagari Koto Kaciak, Kec. Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Agar kegiatan ini terlaksana sesuai dengan rancangan yang ada, kepala balai @bpdashl_agamkuantan bersama pelaksana kegiatan melakukan koordinasi dengan perangkat Nagari dan kelompok tani yang akan melaksanakan pembuatan ekohidrolika secara swakelola. Dalam kegiatan ekohidrolika ini terdapat dua manfaat yaitu menjaga tebing sungai dari gerusan air dan hok bagi anggota kelompok yang bekerja pada kegiatan ini.

Baca Juga :  Ketua TP PKK Pasbar Bersama Ibu-Ibu Keluarga Besar PA Talu Salurkan 120 Paket Bantuan Untuk Korban Gempa

Nah, sobathijau Pernah dengar Ekohidrolika?

Ekohidrolika merupakan teknik perlindungan tebing dengan memasukkan dan mengembangkan unsur ekologi atau lingkungan.

Ekohidrolika yaitu infrastruktur sederhana yang mempunyai fungsi untuk memperkuat dasar tebing/miring sehingga tidak mudah tergerus aliran atau mengalami longsor.

Agar kegiatan penguatan tebing secara ekohidrolika dapat dilaksanakan dengan baik dan benar maka diperlukan adanya pedoman penguatan tebing sungai secara ekohidrolika sebagai acuan pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Penguatan tebing sungai secara ekohidrolika adalah penguatan tebing sungai dengan model sipil teknis yang berwawasan lingkungan, dengan tujuan mencegah erosi (longsor) tebing sungai, meredam kecepatan aliran di tepi sungai, meningkatkan peresapan air di sempadan saat debit air tinggi, mengurangi sedimentasi sungai dan banjir ke wilayah hilir, dan menjaga habitat aneka jenis biota sungai, serta meningkatkan estetika sempadan sungai.

Baca Juga :  Bus ALS Terbakar di Palupuh, Kapolsek Palupuh: Tidak Ada Korban Jiwa, Taksir Kerugian Mencapai 1,75 Miliar

BPDASHL AGAM KUANTAN

Tinggalkan Balasan