Salingka Media – Israel akhirnya memberikan izin bagi masuknya 50 truk bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza Utara pada Rabu (16/10), setelah tekanan kuat dari Amerika Serikat. AS sebelumnya mengancam akan menghentikan dukungan militernya jika bantuan tidak segera diizinkan untuk mencapai warga Gaza yang tengah berada dalam situasi darurat.
Menurut laporan The Times of Israel, truk-truk yang mengangkut bahan makanan, air bersih, obat-obatan, dan perlengkapan tempat tinggal telah melewati perbatasan Allenby Crossing dari Yordania menuju Tepi Barat Palestina. Dari sana, bantuan dikirimkan melalui Erez West Crossing menuju Jalur Gaza.
Komando Koordinator Aktivitas Pemerintah di Wilayah (COGAT), badan militer Israel yang mengatur distribusi bantuan, mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa Israel akan “terus memfasilitasi dan mempermudah pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.”
Keputusan ini diambil hanya beberapa jam setelah AS memberikan peringatan tegas. Ancaman penghentian bantuan senjata oleh AS membuat Israel tidak punya banyak pilihan selain segera bertindak. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan Menteri Pertahanan, Lloyd Austin, sebelumnya telah mendesak Israel untuk mengizinkan sekitar 350 truk bantuan memasuki Gaza setiap harinya selama sebulan.
Organisasi Pangan Dunia (WFP) menyatakan bahwa sejak awal Oktober, tidak ada bantuan pangan yang berhasil mencapai Gaza Utara. Kondisi ini mengancam keselamatan sekitar 400.000 warga yang masih tinggal di wilayah tersebut.