BNPB Catat Gempa di Poso, Longsor di Brebes, dan Karhutla Meluas di Sumatra hingga Kalimantan

BNPB Catat Gempa di Poso, Longsor di Brebes, dan Karhutla Meluas di Sumatra hingga Kalimantan
BNPB Catat Gempa di Poso, Longsor di Brebes, dan Karhutla Meluas di Sumatra hingga Kalimantan – Foto : Humas

Salingka Media – Bencana alam Indonesia kembali menjadi perhatian publik menjelang akhir Juli 2025. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum sejumlah kejadian alam yang terjadi di berbagai wilayah Tanah Air, mencakup gempa bumi, pergerakan tanah, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Di Sulawesi Tengah, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Kabupaten Poso pada Kamis (24/7). Menurut laporan dari BPBD setempat, gempa susulan masih terasa di tengah masyarakat. Hingga Kamis malam, proses pendataan masih berlangsung. Sementara ini tercatat empat warga mengalami luka ringan dan sebanyak 609 kepala keluarga (sekitar 2.011 jiwa) terpaksa mengungsi. Bangunan terdampak antara lain 14 rumah rusak berat, 21 rusak ringan, serta satu fasilitas pendidikan dan satu tempat ibadah yang turut rusak ringan.

Berpindah ke Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Brebes, pergerakan tanah terus menimbulkan kekhawatiran. Peristiwa yang berlangsung sejak awal Juli telah menyebabkan kerusakan signifikan. Hingga Kamis (24/7), BPBD mencatat 58 rumah rusak berat, satu unit rusak sedang, dan 19 rusak ringan. Sekitar 100 kepala keluarga atau 335 jiwa terdampak langsung, sementara 201 orang telah mengungsi sementara. Titik longsor teridentifikasi berada di Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog.

Bencana alam Indonesia juga mencakup karhutla yang meluas di sejumlah provinsi. Di Sumatra Selatan, titik api terpantau di Kabupaten Musi Rawas, Muara Enim, Ogan Ilir, dan PALI. Seluruhnya berhasil dipadamkan petugas gabungan hingga Rabu (23/7). Total titik panas dari awal tahun hingga 22 Juli 2025 mencapai 2.543 titik, dengan luas lahan terbakar mencapai 43,08 hektar.

Karhutla juga melanda Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Hingga Kamis (24/7), api masih menyala di Nagari Tarantang karena keterbatasan pasokan air. Kebakaran di wilayah ini berdampak pada 22 nagari di 10 kecamatan. Sementara di Padang Lawas, Sumatra Utara, kebakaran muncul di tiga desa sejak Minggu (20/7), dengan area terdampak mencapai 435 hektar. Beberapa titik api masih aktif, terutama di Desa Marenu.

Baca Juga :  Cuaca Ekstrem di Padang: 10 Lokasi Pohon Tumbang Ganggu Akses Jalan

Provinsi Riau kembali masuk perhatian nasional. Hingga Kamis (24/7), karhutla masih terjadi, dan BNPB menetapkan provinsi ini sebagai daerah prioritas penanganan karena siklus tahunan kebakaran. Total lahan terbakar mencapai 1.144,90 hektar sepanjang 2025.

Kalimantan pun tak luput dari bencana. Di Kalimantan Barat, tercatat 17 titik panas pada Kamis siang, meskipun menjelang sore berkurang menjadi tiga titik. Pemerintah provinsi dan Kabupaten Kubu Raya telah menetapkan status siaga darurat. Upaya pemadaman dan pendinginan terus dilakukan.

Kalimantan Tengah mengalami hal serupa. Api terpantau di Kota Palangkaraya dan Kabupaten Kotawaringin Timur. Namun, tim gabungan berhasil memadamkan kobaran api pada hari yang sama. BNPB melaporkan luas lahan terbakar di wilayah ini mencapai 201,03 hektar.

Secara nasional, bencana alam Indonesia ditandai dengan tingginya tingkat kerentanan kebakaran lahan di wilayah Aceh, sebagian besar Pulau Jawa, dan Kalimantan. BNPB mendorong seluruh pemerintah daerah untuk memperkuat langkah pencegahan. Menurut BNPB, pencegahan jauh lebih efektif dibanding pemadaman. Strategi yang disarankan antara lain patroli bersama dan pelibatan aktif masyarakat lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *