Salingkamedia.com, Padang – Berita Hoaks tentang tertangkapnya pelaku pembunuhan di Belimbing. Kasus perampokan yang disertai dengan pembunuhan di Balimbiang, tepat Jalan kelok, Belimbing Raya RT 08 RW 03, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Padang. Pada hari Sabtu tanggal 23 Oktober 2021, malam ternyata juga diiringi dengan kabar hoaks.
Berita hoaks tersebut beredar sejak hari Senin tanggal 25 Oktober 2021 siang secara berantai dari sejumlah grup media sosial di Padang, terutama Whatsapp Group sembari diiringi dengan narasi soal sangkaan terhadap keterlibatan pihak-pihak tertentu dalam peristiwa berdarah pada akhir pekan lalu itu.
Peredaran pesan dan narasi pada media sosial tersebut juga diiringi dengan foto dua pria yang tangannya sedang diborgol dalam satu ikatan dan tersandar di tempat tidur yang diperkirakan di sebuah rumah sakit. Namun, narasi ini dibantah oleh Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda saat dikonfirmasi soal foto tersebut.
“Bukan pak,” jawab Rico tegas saat ditanyakan soal foto.
Menurut Rico, pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Hal itu direspons Pamen Polresta Padang ini ketika ditanyai perkembangan penyelidikannya.
“Masih penyelidikan pak, mudah-mudahan terungkap,”katanya dengan nada optimis.
Seperti yang sama-sama diketahui, kasus perampokan di Belimbing itu tidak hanya menyebabkan kerugian materil tetapi juga memakan korban nyawa. Satu dari tiga pelaku perampokan menusuk pemilik rumah, Yulia Netti (57 tahun) yang coba berteriak saat diikat dan disekap pelaku.
Sementara itu, suami korban, Kusbiantara (58 tahun) mengalami patah tangan akibat dianiaya perampok. Kini kondisinya mulai pulih dan membaik .
Hal ini disampaikan oleh kakak ipar korban Etna Estelita bahwa korban saat ini sudah sadarkan diri. Sementara itu, sang adik, Yulia Netti yang tewas akibat luka tusukan pada peristiwa tersebut sudah dimakamkan pada hari Minggu tanggal 24 Oktober 2021 kemarin di kawasan Tunggul Hitam Kota Padang.
Masyarakat di anjurkan lebih berhati-hati agar terhindar dari bahaya, karena bahaya selalu mengintai kita.
”Jika tidak dikenal jangan menerima tamu, karena kondisi seperti sekarang yang rentan akan kriminal”. Ujar salah seorang warga yang tinggal dekat di TKP.