
Salingka Media – Bencana alam kembali melanda wilayah Sumatera Barat pada awal pekan ini. Peristiwa longsor jalan Lubuk Selasih Solok terjadi secara tiba-tiba pada Senin pagi sekitar pukul 06.30 WIB dan menyebabkan jalur lintas provinsi terputus total. Material tanah bercampur batu dan pepohonan menutup badan jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Solok dengan kawasan Alahan Panjang, sehingga akses transportasi di kawasan tersebut lumpuh total dan tidak bisa dilalui oleh jenis kendaraan apa pun.
Kejadian ini bermula dari tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan Jorong Kayu Jao dan sekitarnya sejak tengah malam hingga subuh. Intensitas hujan yang tidak kunjung reda membuat struktur tanah di tebing sepanjang jalan menjadi jenuh air dan kehilangan daya ikatnya. Akibatnya, tebing di sisi jalan runtuh dan memuntahkan material longsoran yang menimbun badan jalan sepanjang kurang lebih 30 meter. Tumpukan material ini sangat tebal dan lebar, menutup seluruh aspal sehingga memutus konektivitas antar daerah di jalur vital tersebut.
Dampak dari peristiwa ini langsung dirasakan oleh para pengguna jalan. Ratusan kendaraan, mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, bus penumpang, hingga truk logistik pengangkut barang, terpaksa menghentikan laju mereka. Kemacetan panjang tidak terelakkan dari kedua arah, baik dari arah Lubuk Selasih maupun dari arah Alahan Panjang. Para pengendara yang mayoritas hendak memulai aktivitas pagi, seperti pergi bekerja atau mengantar anak sekolah, kini hanya bisa pasrah menunggu di tengah ketidakpastian kapan jalan bisa kembali dibuka.
Samsul Bahri, Ketua RT 003 Jorong Kayu Jao, memberikan kesaksian mengenai detik-detik menegangkan saat longsor terjadi. Menurut penuturannya, suara gemuruh yang sangat keras terdengar memecah keheningan pagi, mirip dengan suara dentuman truk besar yang mengalami kecelakaan. Warga sekitar yang memang sudah siaga sejak subuh akibat hujan deras, segera menyadari bahwa tebing di dekat permukiman mereka telah runtuh.
“Suaranya bergegar sekali, kami kira ada truk terbalik. Rupanya bukit itu yang turun ke jalan. Untungnya warga di sini sudah waspada dan keluar rumah sebelum kejadian karena takut tanah bergerak,” ungkap Samsul saat dihubungi awak media. Ia juga memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan mengenai korban jiwa, meskipun material lumpur sempat menerjang halaman dua rumah warga yang berada di dekat lokasi kejadian.
Situasi di lapangan pasca kejadian longsor jalan Lubuk Selasih Solok ini masih tergolong berbahaya. Tim gabungan yang terdiri dari personel Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Solok, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta aparat kepolisian dari Brimob telah diterjunkan ke lokasi bencana. Kendati demikian, upaya pembersihan material longsor belum dapat dilakukan secara maksimal pada pagi hari ini.
Salah satu kendala utama yang dihadapi petugas di lapangan adalah kondisi cuaca yang belum bersahabat. Hujan masih turun dengan intensitas ringan hingga sedang, yang dikhawatirkan dapat memicu longsor susulan jika alat berat dipaksakan bekerja menggerus tanah yang masih labil. Petugas di lokasi menyatakan bahwa keselamatan tim evakuasi dan warga sekitar menjadi prioritas utama, sehingga proses pembersihan baru akan dimulai secara intensif setelah kondisi tanah dinilai cukup stabil untuk menopang alat berat.
Kondisi geografis Sumatera Barat belakangan ini memang sedang dalam status waspada. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau sebelumnya telah merilis peringatan dini cuaca Level 3 hingga tanggal 26 November. Curah hujan ekstrem yang mencapai angka 150 mm/jam diprediksi masih akan mengguyur beberapa wilayah, termasuk Solok. Hal ini senada dengan rentetan bencana hidrometeorologi yang mengepung Sumbar dalam sepekan terakhir, termasuk banjir bandang dan longsor yang sebelumnya juga melanda Kabupaten Agam.
Bagi masyarakat yang hendak melintasi jalur ini, pihak berwenang sangat menyarankan untuk mencari jalur alternatif guna menghindari terjebak macet berkepanjangan di lokasi longsor jalan Lubuk Selasih Solok tersebut. Pengendara disarankan memutar melalui rute Padang Panjang menuju Batusangkar, lalu ke arah Alahan Panjang, meskipun rute ini memakan waktu tempuh yang jauh lebih lama. Namun, perlu diingat bahwa jalur alternatif tersebut juga memiliki risiko tersendiri mengingat kondisi cuaca yang merata di seluruh Sumatera Barat.





