
Salingka Media – Dini hari Selasa, 26 Agustus 2025, api berkobar hebat di Pasar Payakumbuh, menghanguskan ratusan toko dan lapak serta menyisakan kesedihan mendalam bagi para pedagang. Api yang berkobar hebat di Pasar Atas, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, melahap setidaknya 300 toko dan 250 lapak Pedagang Kaki Lima (PKL). Peristiwa ini mengejutkan warga, yang melihat api mulai membumbung tinggi sejak subuh.
Informasi awal mengenai kebakaran ini beredar luas di media sosial, termasuk di akun Instagram @sudutpayakumbuh, yang mengunggah video kobaran api yang sangat besar. Lokasi kebakaran yang tak jauh dari area kanopi membuat api cepat menyebar. Sekitar pukul 04.30 WIB, api dilaporkan mulai melahap bangunan pasar, khususnya di lantai dua yang dipenuhi toko tekstil. Keadaan semakin panik ketika listrik di sekitar pasar padam serentak pada pukul 05.00 WIB.
Menurut Afrizal (46), salah satu warga di lokasi, ia terkejut melihat pasar sudah gelap dan asap pekat keluar dari blok atas. Para pedagang yang tiba di lokasi pun bergegas menyelamatkan barang dagangan mereka dari amukan si jago merah. Butuh upaya gabungan dari regu pemadam kebakaran Payakumbuh, Limapuluh Kota, dan Bukittinggi untuk menjinakkan api yang masih menyala hingga pukul 07.00 WIB.
Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Rida Ananda, meninjau langsung lokasi kejadian. Ia membenarkan bahwa banyak toko dan lapak yang terdampak. “Ada sekitar 300 toko dan 250 lapak PKL yang terbakar. Teman-teman di lapangan masih terus melakukan pendataan,” ujarnya. Lokasi yang terbakar adalah Pasar Inpres, Blok Barat.
Hingga berita ini ditulis, api sudah berhasil dipadamkan, dan petugas sedang dalam tahap pendinginan. Sambil proses pemadaman berlangsung, tim gabungan membantu para pedagang mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Hingga saat ini, penyebab kebakaran belum dapat dipastikan karena masih dalam penanganan kepolisian.
“Kami belum bisa memastikan penyebabnya. Kasus ini sedang dalam penanganan pihak yang berwenang,” kata Rida. Mengenai rencana relokasi, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Payakumbuh saat ini masih fokus pada penanganan darurat dan pendataan kerugian. “Relokasi akan kami bicarakan nanti, saat ini fokus utama kami adalah penanganan,” tambahnya. Musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan menghadapi bencana.