Padang  

14 Pelajar Terjaring Razia Satpol PP Padang Saat Bolos Sekolah

14 Pelajar Terjaring Razia Satpol PP Padang Saat Bolos Sekolah
14 Pelajar Terjaring Razia Satpol PP Padang Saat Bolos Sekolah – Dok. Humas

Salingka Media, Padang – Satpol PP Kota Padang kembali melakukan penertiban terhadap pelajar yang diduga membolos saat jam pelajaran. Sebanyak 14 pelajar dari dua kecamatan berbeda terjaring dalam razia yang digelar pada Rabu, 14 Mei 2025. Operasi ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah kota untuk menciptakan lingkungan belajar yang tertib dan aman dari perilaku menyimpang.

Dalam razia tersebut, petugas mendapati sejumlah pelajar tengah nongkrong di warung saat seharusnya berada di kelas. Beberapa dari mereka terlihat asyik bermain game dan merokok, aktivitas yang jelas melanggar norma pendidikan dan kedisiplinan sekolah. Aksi mereka langsung dihentikan oleh petugas dan seluruh pelajar yang terlibat dibawa ke Markas Komando Satpol PP Kota Padang di Jalan Tan Malaka.

Baca Juga :  Gelar Malamang Basamo, Mande Rubiah LKAAM Kuranji Kota Padang Bersama Wako Hendri Septa

Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Satpol PP Kota Padang, Eka Putra Irwandi, S.Sos., MM, menyampaikan bahwa total ada 14 pelajar yang diamankan. Mereka terdiri dari sembilan pelajar tingkat SMA yang berasal dari Kecamatan Padang Utara dan lima pelajar SMP dari wilayah Kecamatan Padang Timur.

“Para pelajar bolos sekolah ini kami temukan di warung saat jam pelajaran berlangsung. Petugas yang tengah melaksanakan patroli langsung mengamankan mereka untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” ujar Eka Putra.

Ia menjelaskan bahwa razia ini merupakan kegiatan rutin yang digencarkan pihaknya guna menekan angka pelanggaran kedisiplinan di kalangan pelajar. Menurutnya, keberadaan pelajar bolos sekolah di tempat umum dapat memicu berbagai potensi kenakalan remaja, termasuk tawuran.

Baca Juga :  Untuk Mengisi Sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah, 7 Jabatan Kosong Segera Dilelang

“Ini adalah bentuk ikhtiar kami dalam menjaga ketertiban masyarakat, sekaligus memastikan para pelajar benar-benar mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Kami tidak ingin ada pelajar yang terjerumus ke dalam aktivitas yang membahayakan masa depan mereka,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan