“Tumbuhnya Harapan: Perjuangan Pendidikan di Tengah Konflik Gaza”

Konflik antara Palestina dan Israel telah menghentikan pendidikan para pelajar selama hampir tujuh bulan

"Tumbuhnya Harapan: Perjuangan Pendidikan di Tengah Konflik Gaza"
“Tumbuhnya Harapan: Perjuangan Pendidikan di Tengah Konflik Gaza”

Salingka Media, Palestina – “Tumbuhnya harapan, perjuangan pendidikan di tengah konflik Gaza”

Seorang guru Palestina bernama Nihad Badreia, yang mengungsi ke Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza, telah mendirikan “sekolah tenda” untuk sekitar 600 anak sekolah yang tinggal di sebuah kamp pengungsi.

Konflik antara Palestina dan Israel telah menghentikan pendidikan para pelajar selama hampir tujuh bulan.

Badreia menyatakan, “Sangat sulit bagi para pelajar kami untuk melanjutkan pendidikan karena situasi konflik.

Mereka juga tidak bisa bertemu dengan teman sekelasnya, yang berdampak negatif pada kondisi psikologis mereka.”

Lebih lanjut, Badreia mengungkapkan bahwa beberapa pelajar terlibat dalam pertengkaran atau bahkan kekerasan, sebagian besar karena tekanan psikologis akibat konflik yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Sebanyak 132 Orang Jurnalis Meninggal Di Gaza

Dengan tidak adanya tanda-tanda perubahan dalam konflik tersebut, anak-anak akan terus menderita karena krisis yang berkepanjangan ini, tambahnya.

Kurikulum di “sekolah tenda” tersebut meliputi Matematika, Bahasa Arab, Sains, dan Al-Quran.

Melalui kampanye penggalangan dana dan bantuan dari Kementerian Pendidikan Palestina, mereka berhasil melanjutkan kegiatan sekolah untuk para pelajar.

Salah satu pelajar, Neama Abu Hajjaj, menyatakan kebahagiannya bisa kembali ke ruang kelas, meskipun peralatannya terbatas.

Dia juga mengungkapkan kerinduannya akan guru-guru sebelumnya.

Ia berharap bisa kembali ke rumah, lingkungan, sekolah, dan kehidupan normal secepatnya, sambil menikmati pendidikan saat ini.

Kebahagiaan yang sama juga dirasakan oleh Shahd al-Amasi, seorang pelajar asal Jalur Gaza, yang senang bisa kembali ke sekolah dan belajar dengan teman-temannya.

Baca Juga :  Krisis Kemanusiaan di Rafah: Serangan Israel Mengguncang Kamp Pengungsi

Meskipun situasi belum memungkinkan untuk mendapatkan sertifikasi resmi, para pelajar tetap bersemangat untuk belajar hingga ada solusi untuk masalah pendidikan di Gaza.

Konflik antara Israel dan Hamas di Gaza telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan besar.

Banyak sekolah rusak dan diubah menjadi tempat penampungan bagi pengungsi.

Tinggalkan Balasan