Tiongkok Uji Panggilan Video Satelit ke Smartphone 5G Pertama di Dunia, Tantang Dominasi Global

Tiongkok Uji Panggilan Video Satelit ke Smartphone 5G Pertama di Dunia, Tantang Dominasi Global
Tiongkok Uji Panggilan Video Satelit ke Smartphone 5G Pertama di Dunia, Tantang Dominasi Global – Foto: Shutterstock

Salingka Media – Dunia teknologi kembali dikejutkan oleh kabar besar dari Tiongkok. Untuk pertama kalinya, para ilmuwan di negara tersebut berhasil melakukan panggilan video 5G langsung dari satelit ke smartphone biasa. Terobosan ini menandai awal era baru komunikasi global tanpa batas, sekaligus memicu perdebatan soal dampaknya terhadap regulasi, keamanan data, hingga persaingan industri.

Uji coba panggilan video satelit ke smartphone 5G ini dilakukan oleh China Satellite Network Group (China SatNet) dengan menggunakan satelit demonstrasi teknologi terbaru. Tidak diperlukan perangkat tambahan atau menara telekomunikasi, hanya ponsel reguler yang digunakan sehari-hari. Hasilnya, koneksi video berjalan stabil dan lancar, seolah-olah menggunakan jaringan seluler darat.

Inovasi ini memanfaatkan teknologi 5G Non-Terrestrial Network (NTN), yaitu standar komunikasi yang memungkinkan perangkat genggam berinteraksi langsung dengan satelit. Dengan pendekatan ini, hambatan geografis seperti pegunungan, gurun, hingga lautan lepas yang biasanya sulit dijangkau sinyal, bisa terhubung secara langsung.

Baca Juga :  Menerawang Masa Depan: Profesi yang Akan Muncul di Tahun 2040

Menurut Liang Baojun, kepala China SatNet, uji coba ini adalah langkah penting dalam proyek megakonstelasi Guowang. Jaringan satelit tersebut dirancang untuk menyaingi Starlink milik SpaceX, dengan target meluncurkan lebih dari 13.000 satelit ke orbit.

Terobosan ini tidak hanya berdampak pada aspek teknologi, tetapi juga geopolitik. Amerika Serikat selama ini membatasi akses beberapa aplikasi asal Tiongkok, termasuk TikTok. Dengan hadirnya panggilan video satelit ke smartphone 5G, pembatasan tersebut bisa menjadi sulit diterapkan karena akses jaringan tidak lagi bergantung pada infrastruktur darat.

Selain itu, teknologi ini membuka peluang baru dalam penanggulangan bencana. Bayangkan ketika jaringan komunikasi lumpuh akibat gempa, banjir, atau badai, masyarakat tetap bisa melakukan panggilan video hanya dengan ponsel mereka. Kondisi darurat bisa segera ditangani berkat koneksi satelit langsung.

Baca Juga :  Selama Bulan Ramadhan, Kemenkominfo Antisipasi Ancaman Kejahatan Siber

Walau menjanjikan, sejumlah ahli menilai pengembangan teknologi ini tidak akan mudah. Hambatan regulasi, aspek teknis, serta biaya operasional tinggi menjadi tantangan besar. Selain itu, isu keamanan digital serta kemungkinan penyalahgunaan data juga menjadi ancaman serius yang berpotensi menimbulkan persoalan baru.

Namun, Tiongkok tetap optimistis melanjutkan pengembangan teknologi ini. Dengan sumber daya besar dan dukungan penuh dari negara, tidak menutup kemungkinan inovasi ini akan dipasarkan secara luas dalam beberapa tahun ke depan.

Keberhasilan uji coba video call 5G melalui satelit ke ponsel pintar menjadi bukti nyata bahwa arah perkembangan komunikasi dunia tengah memasuki babak baru tanpa sekat geografis. Apabila teknologi ini terus disempurnakan, bukan mustahil akan menggeser peta persaingan industri telekomunikasi global dan menghadirkan kompetitor tangguh bagi raksasa seperti SpaceX.

Baca Juga :  PT PLN Bakal Membangun 21 Unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)

Pertanyaan besar pun muncul: mungkinkah dalam waktu dekat kita bisa melakukan panggilan video dari puncak Himalaya, tengah Samudra Pasifik, atau gurun Sahara hanya dengan smartphone biasa? Dengan capaian Tiongkok ini, kemungkinan tersebut semakin nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *