
Salingka Media – Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) kembali memanas pada Jumat sore (5/9/2025) akibat pengeroyokan sopir truk batu bara. Kejadian terjadi tepat di dekat Rumah Makan Titian Akau, Koto Padang, Kabupaten Dharmasraya, saat arus lalu lintas padat menjelang waktu magrib. Sopir truk beserta kernetnya tiba-tiba menjadi sasaran sekelompok orang tak dikenal, mengubah suasana dari normal menjadi ricuh dalam hitungan detik.
Menurut saksi mata, kejadian berlangsung sangat cepat. Sopir dan kernet yang awalnya hanya berhenti sebentar, diserang oleh sejumlah pria yang tidak dikenal. “Korban dipukuli ramai-ramai, jalan langsung macet karena banyak kendaraan berhenti melihat,” ungkap Wahyudin, warga setempat.
Upaya warga untuk melerai korban terbentur jumlah pelaku yang jauh lebih banyak. Akibatnya, sopir dan kernet mengalami luka serius, beberapa bagian tubuh berlumuran darah sebelum berhasil dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Pihak kepolisian langsung mengamankan lokasi dan mengevakuasi korban menggunakan ambulans.
Insiden ini membuat Jalinsum Dharmasraya lumpuh total. Puluhan kendaraan mulai dari truk, bus, hingga mobil pribadi berhenti di kedua arah. Kemacetan memanjang hingga beberapa kilometer, membuat pengendara frustrasi. Baru setelah aparat kepolisian bersama warga menertibkan lokasi, arus lalu lintas mulai berangsur pulih. Meski demikian, rasa cemas tetap membayangi pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.
Hingga kini, identitas para pelaku pengeroyokan belum terungkap. Polisi dari Polres Dharmasraya masih melakukan penyelidikan mendalam. Dugaan sementara, kasus ini berkaitan dengan konflik yang kerap muncul di jalur angkutan batu bara, namun pihak kepolisian belum bisa memastikan motif pastinya.
“Kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan berusaha mengidentifikasi pelaku. Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terprovokasi isu liar,” jelas seorang perwira kepolisian di lokasi kejadian.
Jalan Lintas Sumatera bukan sekadar jalur transportasi, tetapi nadi perekonomian di Sumatera Barat, termasuk distribusi batu bara yang sering memicu gesekan antar sopir maupun kelompok tertentu. Insiden di Dharmasraya kembali mengingatkan bahwa jalur ini masih rawan kekerasan. Bagi sopir truk batu bara, keselamatan sering menjadi kekhawatiran utama setiap kali melintasi Jalinsum.
Warga berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku pengeroyokan agar tidak menimbulkan keresahan lebih luas. “Jangan sampai ada korban berikutnya. Jalinsum dipakai semua orang, harus aman bagi siapa pun yang melintas,” ungkap Andi, warga yang membantu evakuasi korban.
Langkah tegas aparat dinilai penting untuk menjaga keamanan jalur vital ini. Bagi sopir truk batu bara, kejadian ini menjadi pengingat keras bahwa keselamatan di jalan masih harus diwaspadai.
Insiden pengeroyokan sopir truk batu bara di Jalinsum Dharmasraya menimbulkan kemacetan panjang hingga beberapa kilometer dan mengingatkan pentingnya keamanan di jalur transportasi vital. Polisi terus menyelidiki motif pelaku dan masyarakat diimbau tetap tenang. Sopir dan kernet yang menjadi korban kini dirawat intensif di fasilitas kesehatan terdekat.