Sembilan Koto Menyulam Asa: Kisah Kunjungan Bupati Annisa, Menemukan Kebutuhan Nyata Rakyat

Menyibak Aspirasi dari Balik Pedalaman

Sembilan Koto Menyulam Asa Kisah Kunjungan Bupati Annisa, Menemukan Kebutuhan Nyata Rakyat
Sembilan Koto Menyulam Asa Kisah Kunjungan Bupati Annisa, Menemukan Kebutuhan Nyata Rakyat – Dok. Humas

Salingka Media – Suasana di Kecamatan Sembilan Koto, Jumat (12/09/2025), terasa lebih hidup. Bukan karena pasar mingguan atau acara adat, melainkan kedatangan sosok yang ditunggu-tunggu: Bupati Annisa Suci Ramadhani. Kunjungan ini bukan hanya sekadar agenda formal, melainkan momen bersejarah bagi warga tiga nagari—Silago, IV Koto Nan Dibawuah, dan Lubuk Karak. Puluhan tokoh masyarakat, pemuda, petani, hingga perangkat nagari berkumpul dengan satu harapan: menyampaikan langsung kebutuhan riil masyarakat kepada pimpinan daerah.

Kedatangan Bupati Annisa ke Sembilan Koto seolah menjadi jembatan antara kebijakan di pusat kabupaten dan kenyataan di lapangan. Ia meyakini bahwa suara yang sampai ke mejanya sering kali tidak sepenuhnya mencerminkan apa yang sesungguhnya diperlukan oleh rakyat. “Kadang yang sampai ke meja bupati tidak sepenuhnya mencerminkan kebutuhan riil masyarakat. Karena itu, saya merasa perlu datang langsung ke nagari,” ujar Annisa, menekankan pentingnya verifikasi langsung. Inilah esensi dari kunjungan tersebut: tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat dan merasakan langsung kondisi di nagari-nagari terpencil.

Di Nagari Silago, Bupati Annisa menghadiri Musrenbang Nagari, forum resmi yang menjadi wadah bagi warga untuk menyuarakan usulan pembangunan. Aspirasi yang disampaikan sangat mendasar, mulai dari perbaikan jalan lingkar dan jalan poros, hingga pembangunan jalan usaha tani yang vital bagi para petani. Kebutuhan ini mencerminkan urgensi infrastruktur untuk mendukung perekonomian lokal.

Baca Juga :  Wujudkan Visi Misi, Bupati Solok Selatan Luncurkan Program Satu Keluarga Satu Sapi (SUKASAPI)

Sementara itu, di Nagari Lubuk Karak, pertemuan berlangsung lebih santai. Annisa memilih duduk bersama di hamparan, berdialog secara langsung dengan warga. Mereka menyampaikan keinginan untuk membangun irigasi sawah dan jembatan Batang Momong, yang selama ini menjadi penghambat akses ke tiga jorong di seberang sungai. Adanya jembatan ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh yang selama ini harus memutar jauh. Selain itu, warga juga mengusulkan pemanfaatan hutan sosial untuk pengembangan kebun kopi, menunjukkan adanya inisiatif ekonomi mandiri yang perlu didukung.

Suasana paling akrab terasa di Nagari IV Koto Nan Dibawuah. Ditemani secangkir kopi hangat di sebuah warung sederhana, Annisa berinteraksi langsung dengan warga. Percakapan mengalir deras, menghasilkan sejumlah usulan penting: perbaikan jalur air bersih, pembangunan dua jembatan gantung menuju perkebunan, perbaikan jalan kebun, dan yang tak kalah penting, kebutuhan akses internet di kantor wali. Aspirasi ini, meskipun sederhana, menunjukkan tantangan nyata yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semua aspirasi ini dicatat dan diverifikasi langsung oleh Bupati sebagai bagian dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026.

Bagi warga Sembilan Koto, kunjungan ini membawa kembali memori akan masa lalu yang penuh harapan. Dua dekade lalu, saat Dharmasraya baru dimekarkan, wilayah ini mulai merasakan denyut pembangunan di bawah kepemimpinan Bupati Marlon Martua, ayahanda Annisa. Jejaknya begitu membekas; aspal dan listrik pertama kali menyentuh Sembilan Koto, meletakkan fondasi penting bagi kemajuan nagari. Seorang tokoh masyarakat mengungkapkan, “Kalau dulu kami bisa menikmati listrik dan jalan aspal, tentu sekarang kami berharap kesinambungan pembangunan tetap berlanjut.”

Baca Juga :  Wabup Dharmasraya Leli Arni Hadiri Lomba Solo Song dan Lepas Pawai HUT RI ke-80

Kunjungan Bupati Annisa menegaskan komitmen untuk melanjutkan estafet pembangunan yang telah dimulai ayahnya. Dengan keterbatasan anggaran, Annisa berjanji akan memprioritaskan semua masukan yang menjadi kebutuhan riil masyarakat Sembilan Koto. “Tidak sedikitpun ada niat untuk mengabaikan Sembilan Koto. Semua masukan yang saya dengar hari ini akan kita bawa dalam perencanaan tahun 2026,” tegasnya. Hal ini membuktikan bahwa pembangunan di Dharmasraya tidak boleh terhenti dan harus berkesinambungan.

Para wali nagari yang hadir, termasuk Muhammad Ramli (Silago), Mukhlis Dt. Sampono (IV Koto Nan Dibawuah), dan Apridoni Nasar (Lubuk Karak), menyambut baik kehadiran Bupati Annisa. Mereka menyampaikan apresiasi atas kesediaan Annisa untuk turun langsung dan berdialog. Dalam semangat kebersamaan, para pemimpin nagari ini menyatakan kesiapan mereka untuk bersinergi. “Kami siap seayun selangkah dengan Bupati dalam membangun Dharmasraya. Tidak ada ruang bagi kami untuk diadu domba oleh kepentingan siapapun. Sembilan Koto ingin maju bersama dalam kebersamaan,” tegas mereka, menandakan komitmen kuat untuk bersatu demi kemajuan daerah.

Baca Juga :  Dua Pelajar Terbaik Dharmasraya Melangkah ke Seleksi Paskibraka Nasional 2025: Misi Mengharumkan Nama Daerah

Secara keseluruhan, kehadiran bupati di Sembilan Koto lebih dari sekadar kunjungan kerja. Ini adalah tanda nyata bahwa suara rakyat didengarkan dan harapan mereka dihargai. Dari forum resmi hingga warung kopi, mengalir harapan baru untuk kesinambungan pembangunan yang berpihak pada rakyat. Pembangunan kini bukan lagi hanya cerita masa lalu, melainkan kenyataan yang terus ditenun melalui kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan adanya komitmen yang kuat ini, Sembilan Koto menatap masa depan dengan keyakinan penuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *