
Salingka Media – Otoritas media di Gaza pada Jumat, 23 Februari 2024, mengumumkan dua jurnalis lagi tewas dalam serangan udara Israel di wilayah tengah Jalur Gaza.
Dengan kematian tersebut, total jurnalis yang tewas di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 mencapai 132 orang.
Dua jurnalis yang meninggal pada Jumat pekan lalu adalah Mohammad Yaghi dan Musab Abu Zaid.
Mereka tewas bersama anggota keluarga lainnya karena serangan udara Israel yang menyasar rumah kedua jurnalis yang terletak di kamp pengungsi Nuseirat.
Israel telah membombardir Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, dipicu oleh serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Hamas.
Secara total, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 29.500 orang dan menyebabkan kehancuran massal serta kekurangan kebutuhan pokok.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Menurut PBB, sekitar 60 persen infrastruktur di Jalur Gaza rusak atau hancur.
Untuk pertama kalinya sejak tahun 1948, Mahkamah Internasional (ICJ) menuduh Israel melakukan genosida dalam perang Gaza.
ICJ adalah pengadilan tertinggi di PBB.
Dalam keputusan ICJ pada Januari 2024, Tel Aviv diperintahkan untuk menghentikan segala tindakannya yang mengarah pada genosida dan menjamin masuknya bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Jumat 23 Februari 2024 mendesak ICJ menyatakan pendudukan Israel di Palestina ilegal.
Retno bersama 51 negara lain dan tiga organisasi internasional menyampaikan pernyataan lisan dalam proses pembentukan opini penasehat atau nasihat hukum mengenai akibat pendudukan Israel atas Palestina, atas permintaan Majelis Umum PBB.
Ia menegaskan, Israel harus menghentikan sepenuhnya segala tindakan dan kebijakan yang melanggar hukum di wilayah pendudukan Palestina.
Hal itu, kata dia, harus dilakukan tanpa syarat dan segera.
Sumber: middle east monitor/Suci Sekarwati/Tempo.co