
Salingka Media – Kabupaten Ciamis, Jawa Barat – Seorang pria berusia 50 tahun bernama Tarsum bin Daspin diduga memutilasi istrinya, Yanti binti Talpa (44 tahun), di dalam rumah mereka. Menurut saksi mata, Tarsum kemudian membawa potongan daging korban yang masih berdarah-darah ke tetangga-tetangganya. Peristiwa tragis dugaan tindak pidana pembunuhan dengan mutilasi menggegerkan Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, pada Jumat (3/5/2024).
Kejadian itu terungkap saat sejumlah warga dikejutkan oleh pemandangan mengerikan seorang pria yang membawa potongan jasad ke depan sebuah rumah. Ketua RT setempat, Yoyo Tarya, menyatakan bahwa peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat pagi, mengguncang ketenangan warga.
Yoyo sendiri mengungkapkan bahwa ia mendapat kabar tersebut saat hendak berangkat kerja. Menurutnya, pelaku diduga membawa potongan jasad korban dalam sebuah baskom, dengan memberikan alasan bahwa itu adalah daging untuk dijual. Tidak berlangsung lama setelah penemuan itu, Yoyo segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.
Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, menjelaskan bahwa aksi pembunuhan itu dilakukan oleh pelaku di sebuah jalan kampung sekitar pukul 07.30 WIB. Korban ditemukan meninggal dunia dalam keadaan termutilasi di beberapa bagian tubuhnya.

Kasi Trantib Kecamatan Rancah, Ramlan, memberikan informasi bahwa awalnya Tarsum telah memukul Yanti dengan menggunakan benda tumpul di dalam rumah mereka. Setelah itu, dia menyeret Yanti keluar rumah dan melakukan tindakan mengerikan tersebut di halaman rumah mereka.
“Saat kejadian terjadi, para tetangga berteriak histeris, namun tak ada yang berani mendekat untuk memisahkan mereka,” kata Ramlan.
Para tetangga kemudian segera menelepon Babinsa dan polisi untuk meminta bantuan. Selama menunggu kedatangan petugas, Tarsum bahkan menawarkan potongan daging korban kepada warga yang berada di sekitarnya.
Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, mengonfirmasi bahwa Tarsum telah berhasil ditangkap. Namun, saat ini Tarsum masih dalam keadaan syok dan reaktif secara emosional. Dia juga belum dapat dimintai keterangan karena kondisi psikologisnya yang belum stabil.
“Kondisi Tarsum masih fluktuatif. Kadang-kadang dia terlihat kosong, kadang-kadang dia bisa beristighfar. Jadi, masih sulit untuk menentukan keadaannya saat ini,” ujar AKBP Akmal.

Tarsum, yang merupakan seorang tukang jagal kambing, biasanya bekerja dalam profesi tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan alasan di balik tindakannya yang mengerikan ini.
Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, mengungkapkan tragedi yang menimpa seorang pasangan suami istri di wilayahnya. Pasangan tersebut memiliki dua orang anak, di mana salah satunya masih berada di bawah umur.
Menurut keterangan AKBP Akmal, anak pertama pasangan tersebut telah menikah, sementara anak kedua masih berstatus sebagai siswa SMA kelas 1.
“Kedua anak mereka, yang satu perempuan telah menikah, dan yang satunya lagi masih duduk di bangku SMA kelas 1,” ungkap AKBP Akmal dalam konfirmasinya.
Dalam kejadian tragis itu, AKBP Akmal menjelaskan bahwa kedua orang tua korban tidak berada di lokasi saat peristiwa mutilasi terjadi. Anak-anak mereka, alhamdulillah, selamat dari kejadian tersebut.
“Saat kejadian terjadi, anak-anak korban sedang berada di luar rumah,” jelasnya.
AKBP Akmal juga menegaskan bahwa pihak kepolisian akan memberikan pendampingan psikologis kepada anak bungsu korban.
“Anak bungsu korban akan mendapatkan pendampingan secara psikologis dan saat ini tinggal bersama saudara-saudaranya untuk sementara waktu,” tambahnya.
Adapun motif yang melatarbelakangi aksi kekerasan tersebut masih belum jelas, meskipun polisi menduga pelaku mengalami depresi. Pelaku, yang kini telah diamankan oleh pihak kepolisian, sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi ini.