Raja Begal Surabaya Tewas Ditembak Polisi: Pelaku Curanmor Asal Madura Dilumpuhkan Saat Beraksi

Raja Begal Surabaya Tewas Ditembak Polisi Pelaku Curanmor Asal Madura Dilumpuhkan Saat Beraksi
Raja Begal Surabaya Tewas Ditembak Polisi Pelaku Curanmor Asal Madura Dilumpuhkan Saat Beraksi. Dok. by Unsplash

Salingka Media – Aparat Polda Jawa Timur berhasil melumpuhkan Y (30), pelaku curanmor asal Tragah, Bangkalan, Madura, yang dikenal sebagai raja begal Surabaya. Y ditembak mati saat beraksi di wilayah Merr, Surabaya, pada Jumat (7/3) dini hari setelah mencoba melawan menggunakan senjata tajam.

Menurut AKBP Arbaridi Jumhur, Kasubdit Jatanras Ditreskrimsus Polda Jatim, Y beraksi bersama seorang rekannya yang berhasil melarikan diri. Polisi telah memantau gerak-gerik mereka setelah mendapat informasi mengenai aksi mereka di sekitar perumahan.

“Kami mendapat informasi bahwa pelaku memang sedang berkeliling perumahan di daerah Merr, Surabaya. Ketika hendak ditangkap, pelaku justru mengancam menggunakan celurit,” ujar Jumhur.

Perlawanan Berujung Tindakan Tegas

Ketika aparat mencoba menangkapnya, Y melawan dengan senjata tajam, memaksa polisi melakukan tindakan tegas. Y tewas setelah terkena tembakan di bagian dada dan leher. Sementara itu, rekan Y berhasil kabur dan masih dalam pengejaran pihak berwajib.

“Pelaku melakukan perlawanan dengan membawa senjata tajam. Kami terpaksa melumpuhkannya dengan tembakan tepat sasaran,” kata Jumhur.

Otak Aksi Curanmor Antar Kota

Baca Juga :  Kapolri Tegaskan Komitmen untuk Pilkada 2024 yang Aman dan Damai: Jaga Persatuan Bangsa

Y diketahui merupakan otak dari jaringan curanmor yang beraksi di berbagai daerah seperti Surabaya, Gresik, dan Jombang. Ia telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak Agustus 2024 dan tercatat sebagai residivis yang sudah tiga kali keluar masuk penjara.

Menurut pengakuan pelaku lainnya yang sudah ditangkap, Y bisa mencuri hingga empat kendaraan bermotor dalam sepekan. Motor hasil curian biasanya dijual di Bangkalan, Madura.

“Pelaku ini sangat lihai dan memiliki mobilitas tinggi. Ia juga sering berganti rekan dalam menjalankan aksinya,” jelas Jumhur.

Sosok Sadis dan Licin

Tidak hanya mencuri kendaraan, Y juga dikenal tak segan melukai korban menggunakan senjata tajam dan terlibat dalam aksi jambret serta pemerasan. Berbagai upaya penangkapan sebelumnya selalu gagal karena Y berhasil meloloskan diri, baik saat penggerebekan di rumahnya maupun di jalan.

Baca Juga :  Bupati Dharmasraya Temui Wamen PUPR, Dorong Percepatan Perbaikan Infrastruktur

Saat ini, polisi masih memburu delapan anggota komplotan Y yang juga telah ditetapkan sebagai DPO. Polda Jawa Timur berkomitmen untuk segera menangkap seluruh jaringan begal yang meresahkan masyarakat ini.

Tinggalkan Balasan