
Salingka Media – Aroma Rasulullah SAW telah lama dikenal sebagai wujud keistimewaan beliau. Tubuh beliau mengeluarkan aroma Rasulullah SAW yang begitu harum, bahkan tanpa menggunakan wewangian sama sekali. Fenomena ini bukan hanya menenangkan, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang berada di sekitarnya. Kata kunci aroma Rasulullah SAW ini tercatat dalam banyak riwayat, termasuk pengalaman para sahabat yang merasakan sendiri keharuman mulia beliau.
Jabir bin Samurah Radhiyallâhu ‘anhu menceritakan pengalamannya, “Aku pernah menunaikan shalat Zuhur bersama Rasulullah SAW. Setelah itu, aku mengikutinya hingga rumah beliau. Di perjalanan, beliau bertemu dengan beberapa anak kecil, dan beliau menyentuh pipi mereka satu per satu. Ketika beliau menyentuh pipiku, aku merasakan dingin dan aroma yang begitu menyegarkan, seolah-olah beliau baru saja mengambil wewangian dari keranjang penjual minyak wangi.”
Tidak hanya saat berinteraksi langsung, aroma Rasulullah SAW juga bisa tercium dari jalan yang beliau lewati. Para sahabat menceritakan bahwa sisa-sisa keharuman tubuh beliau akan tetap tercium, menandai bahwa beliau pernah melintasi jalan tersebut. Fenomena ini menjadi salah satu tanda keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW di mata para sahabat.
Keistimewaan aroma tubuh ini tidak hanya dimiliki Rasulullah SAW, tetapi juga tercermin pada beberapa sahabat beliau. Ummu Ashim Radhiyallâhu ‘anhâ, istri Utbah bin Farkat Radhiyallâhu ‘anhâ, menuturkan, “Suamiku memiliki aroma tubuh yang lebih harum daripada kami, meskipun beliau tidak memakai minyak wangi. Ketika berada di tengah masyarakat, orang-orang sering berkata, ‘Kami belum pernah mencium aroma yang lebih harum daripada aroma Utbah.’”
Ketika ditanya rahasia keharumannya, Utbah menjelaskan, “Pada masa Rasulullah SAW masih hidup, aku pernah menderita penyakit. Aku mendatangi beliau dan memberitahukan penyakitku. Beliau menyentuh punggung dan perutku dengan tangan mulianya. Saat itu juga, penyakitku sembuh sepenuhnya. Sejak saat itu, aroma harum ini muncul dari tubuhku.”
Aroma Rasulullah SAW bukan sekadar keharuman fisik, melainkan juga mencerminkan kesucian, keberkahan, dan kedekatan spiritual beliau dengan Allah SWT. Keharuman ini menjadi bukti nyata bahwa kemuliaan seorang hamba Allah bisa terpancar melalui fisik dan aura spiritual. Para sahabat yang merasakan keharuman ini seringkali mengekspresikan kekaguman dan rasa cinta yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW.
Aroma Rasulullah SAW adalah salah satu tanda keistimewaan beliau yang menembus batas fisik dan meninggalkan kesan abadi bagi umatnya. Tidak hanya Rasulullah SAW, beberapa sahabat pun mendapat berkah khusus berupa aroma tubuh yang harum setelah mendapatkan sentuhan atau penyembuhan dari beliau. Kisah ini mengingatkan kita akan keberkahan yang bisa terpancar dari iman, kesucian, dan kebaikan hati.