
Salingka Media – Gerakan Pangan Murah kini menjadi fokus utama tim Satgas Pangan gabungan di Jawa Timur. Tujuannya jelas, mengendalikan harga dan memastikan pasokan sembako tetap aman bagi masyarakat. Dalam upaya ini, Polda Jatim melalui Ditreskrimsus bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Dinas Pertanian Jatim, dan Perum Bulog Kanwil Jatim, terjun langsung ke lapangan untuk memantau ketersediaan bahan pokok di sejumlah pasar.
Pengecekan yang dilakukan pada Selasa (26/8) di beberapa lokasi, seperti Pasar tradisional Darmo Trade Center (DTC) Wonokromo, hingga toko modern Papaya dan Indogrosir Surabaya, menunjukkan bahwa harga beras di pasaran masih relatif tinggi. Menanggapi situasi ini, tim Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Jatim bersama Bulog mengambil langkah cepat dengan menggelar operasi pasar melalui penyaluran beras SPHP.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirreskrimsus) Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardhono, menjelaskan, “Sore ini kita melakukan Gerakan Pangan Murah di Pasar DTC Wonokromo bersama Bulog dan dinas terkait lainnya.” Dia menambahkan bahwa program ini adalah respons langsung terhadap temuan harga beras yang masih tinggi di pasar, baik tradisional maupun modern. Pada acara tersebut, sebanyak 2 ton beras SPHP langsung disalurkan. Program ini direncanakan akan menjadi kegiatan rutin setiap hari selama minimal dua minggu ke depan untuk menjaga stabilisasi harga dan memastikan stok beras di masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Dalam pantauan di lokasi, antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi. Mereka memadati Pasar DTC Wonokromo dan rela mengantre panjang demi mendapatkan beras murah yang disediakan oleh Polda Jatim dan Bulog. Beras SPHP ini dijual dengan harga Rp 11.000 per kilogram atau Rp 55.000 per kemasan 5 kilogram. Harga ini jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasar saat ini yang mencapai Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram.
Trisilowati (59), warga Wonokromo, menyatakan rasa syukurnya atas program ini. “Alhamdulillah, saya sangat mendukung sekali karena bisa meringankan belanja rumah tangga. Semua serba mahal sekarang, apalagi beras yang jadi kebutuhan pokok. Adanya program seperti ini sangat membantu bagi rakyat kecil, kalau bisa pemerintah sering-sering buat kegiatan seperti ini,” ungkap pensiunan PNS ini. Ia menambahkan bahwa selisih harga yang signifikan hingga Rp20 ribu per karung sangat membantu kebutuhan sehari-hari.
Wakil Pimpinan Wilayah (Wapimwil) Bulog Jatim, Sugeng Hardono, mengapresiasi sinergi yang terjalin dengan Polda Jatim. Menurutnya, kerja sama ini sangat vital dalam mendukung stabilisasi harga pangan. “Kami dari Bulog Kanwil Jatim berterima kasih atas dukungan penuh dari Polri, khususnya Polda Jatim. Program ini memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau namun tetap berkualitas,” ujarnya.
Sugeng juga memaparkan bahwa hingga 25 Agustus 2025, Bulog bersama Polda Jatim telah berhasil menyalurkan 4.500 ton beras SPHP melalui Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah Jawa Timur. Target penyaluran hingga akhir Desember 2025 mencapai 173 ribu ton. Sugeng optimistis target ini bisa tercapai dan menegaskan bahwa Bulog juga memperluas jaringan penjualan beras SPHP melalui kios-kios di pasar agar masyarakat lebih mudah mendapatkannya.
Untuk memastikan transparansi dan pelayanan optimal, Satgas Pangan Polda Jatim membuka Posko Satgas Pangan di Gedung Ditreskrimsus Polda Jatim lantai 2. Masyarakat dapat melaporkan indikasi kecurangan atau permasalahan terkait distribusi dan harga pangan melalui Hotline 081959719597. Program ini diharapkan dapat efektif menekan laju kenaikan harga beras dan menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat Jatim.